Novelis Ternama NH Dini Meninggal Akibat Kecelakaan

Novelis legendaris NH Dini
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Kabar duka datang dari dunia kesusastraan Tanah Air. Novelis asal Kota Semarang, NH Dini, dikabarkan meninggal dunia. Sastrawan perempuan yang memiliki nama asli Nurhayati Sri Hardini itu meninggal akibat kecelakaan.

Rizal Ramli Meninggal Dunia, Sri Mulyani: Selamat Beristirahat di Sisi Terbaik Allah SWT

NH Dini mengembuskan napas terakhirnya usai mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Elisabeth Semarang. Kabar duka itu dibenarkan oleh pejabat Hubungan Masyarakat RS Elisabeth, Probowatie Tjondro Negoro.

"Benar, saya baru mendapatkan informasi meninggalnya Bu NH Dini. Beliau meninggal sekitar pukul 16.00 WIB," kata Probowatie saat dikonfirmasi VIVA, Selasa, 4 Desember 2018.

Bambang Kristiono Sang ‘Samurai Prabowo’ Meninggal Dunia

Probowatie membenarkan bahwa novelis ternama Indonesia itu meninggal setelah kecelakaan lalu lintas di tol Semarang. Namun soal kronologi kecelakaannya, ia belum mengetahui secara pasti.

"Saat ini beliau masih di IGD Rumah Sakit. Saya tadi sudah ketemu pihak keluarganya. Beliau kecelakaan setelah pulang dari periksa di sini. Beliau mengalami luka di kepala," katanya.

Sekjen Gerindra: Desmond Mahesa Orang yang Kritis dan Sangat Mencintai Partainya

Probowatie mengaku terkejut mendengar kabar duka NH Dini. Selama hidupnya, perempuan kelahiran Semarang 29 Februari 1939 itu dikenal baik dan bersahaja.

"Saya sendiri kenal lama. Kami dari Elisabeth bahkan minggu depan sempat berencana mau ke Bruder Wisma Lansia Harapan Asri milik beliau di Banyumanik. Kami turut berduka sedalam-dalamnya," tutur dia.

NH Dini adalah sastrawan perempuan yang dikenal rajin menulis sejak kelas tiga sekolah dasar hingga kini. Kariernya dalam dunia kesusastraan Tanah Air dimulai saat dia mengirim sajak Prosa Berirama yang disiarkan di Radio Republik Indonesia. Ia lantas melanjutkan kariernya membuat cerita pendek hingga menulis panjang. Karya pertamanya berjudul Hati yang Damai kemudian Pertemuan Dua Hati (1989).

Ciri khas novel-novel NH Dini adalah tokoh utamanya yang hampir selalu perempuan. Seperti Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Keberangkatan (1977), serta Namaku Hiroko (1977). Pada 2017, NH Dini menerima penghargaan seumur hidup dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) di Bali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya