Semringahnya Risma, Kota Surabaya Juara Guangzhou International Award

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan penghargaan yang diraih di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 10 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma, lagi girang. Kota yang ia pimpin kembali meraih penghargaan kelas dunia.

Ngeri, 5 Korban Tewas Setelah Jembatan Terbelah Dua Gegara Ditabrak Kapal

Kali ini, penghargaan The Guangzhou International Award for Urban Innovation dengan kategori online popular city. Penghargaan diterima langsung oleh Risma di Guangzhou, China, pada Jumat, 7 Desember 2018.

Surabaya berhasil merengkuh penghargaan dengan hasil voting terakhir dengan total perolehan angka 1.504.535. Perolehan itu mengalahkan Kota Yiwu dari China dengan perolehan total angka 1.487.512. Di bawah Yiwu mengejar Kota Santa Fe, Argentina, dengan perolehan angka voting 863.151.

Nyerah Dengan Gelombang Protes Berhari-Hari, China Bakal Longgarkan Aturan COVID-19

Pada Senin, 10 Desember 2018, Risma menceritakan kembali di depan awak media soal pencapaiannya itu di Balai Kota Surabaya. Mengenakan kemeja putih, dia tampak semringah dan bersemangat kala menceritakan momen penerimaan penghargaan bergengasi itu.

"Tujuan utamanya bukan penghargaan, tapi untuk kesejahteraan warga Surabaya," katanya.

BWF World Tour Finals 2022 Dipindahkan dari Guangzhou China ke Thailand

Risma mengatakan, penghargaan itu terdiri atas empat kategori, Surabaya masuk kategori partisipasi masyarakat. Dari Asia ada tiga kota yang mewakili, yakni Surabaya dari Indonesia dan dua kota dari China. Selebihnya dari Amerika dan Eropa. "Hampir 80 persen dari Eropa," katanya.

Semringahnya Risma Kota Surabaya Juara Guangzhou International Award

Kendati berulang kali menerima penghargaan, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu ogah berlebihan bergembira dan merayakannya. "Takut riya. Jadi kalau pulang ditekan lagi, supaya nanti mau belajar lagi, mau kerja keras lagi, ditekan lagi. Biar enggak puas," kata Risma.

Risma akan mendaftarkan lagi kotanya ke UNESCO untuk kategori desain kota. "Jadi kita, kan, desain pedesterian, desain taman, dan lainnya. Jadi kemarin itu waktu di Pyongyang (Korea Utara) aku ketemu dengan profesor salah satu orang UNESCO, dia bilang, coba kamu masukkan ke UNESCO," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya