Napi Teroris Jaringan Bahrum Naim Meninggal di Lapas Nusakambangan

Petugas lapas melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung yang akan menyeberang ke Nusakambangan, di Dermaga Penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

VIVA – Seorang narapidana terorisme yang menghuni sel berisiko tinggi atau high risk Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Batu, Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, meninggal dunia. Napi itu bernama Wawan Prasetyawan yang merupakan napi teroris jaringan Bahrun Naim.

Silaturahmi dan Bukber Dengan Eks Napiter, Polda Jatim Ingin Terus Sinergi Membangun Kedamaian

Kepala Lapas Kelas IIA Batu, Hendra Eka Putra, membenarkan ihwal meninggalnya napi teroris di wilayahnya. Wawan dinyatakan meninggal akibat serangan jantung saat dilarikan ke RSUD Cilacap pada Minggu malam, 16 Desember 2018.

"Iya, benar, kejadiannya Minggu malam kemarin. Meninggalnya karena sakit jantung," kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin, 17 Desember 2018.

Kolaborasi Ditjen Pas dan BNPT Perkuat Pembinaan Napiter

Ia menyatakan, Wawan memang mengidap penyakit jantung. Sebelum kejadian, Wawan sempat mengeluhkan sesak napas di dalam lapas. Malam itu juga petugas lapas melakukan tindakan medis dengan membawa ke RSUD Cilacap.

"Tetapi di tengah perjalanan kondisinya memburuk dan meninggal dunia dalam perjalanan," katanya. 

Densus 88 Sudah Pernah Ingatkan Polda Jabar Waspadai Serangan Teroris JAD

Jenazah rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Dukuh Yopaklo, Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, Jawa Tengah. Wawan divonis enam tahun penjara karena keterlibatannya dalam kasus peledakan bom panci jaringan Bahrun Naim pada 2016.

Otoritas Lapas menampik anggapan bahwa petugasnya lalai mengurus narapidana itu. Terlebih saat kejadian, ia menyebut keluarga korban turut mendampingi dari sesi perawatan medis sampai diangkut ke ambulans Lapas.

"Sakitnya kan dari luar. Meninggalnya juga pas ke rumah sakit. Pas kejadian ada keluarganya, sekarang sudah dibawa perwakilan keluarganya menuju rumahnya, Klaten," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya