Utusan Khusus Presiden RI untuk Timteng Kritik Gaya Kampanye Tim 02

Alwi Shihab di Yogyakarta
Sumber :

VIVA – Gaya kampanye kubu Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan penilaian dari Alwi Shihab. Menurut Alwi Shihab, gaya kampanye yang dipakai kubu 02 yang dianggapnya membakar emosi kaum Muslim.

AROPI: Dibanding Musim Pemilu 2019, Tingkat Kepercayaan Terhadap Lembaga Survei Naik 7,6%

Mantan Menteri Luar Negeri pada masa kepemimpinan Presiden Gus Dur ini mengatakan, cara kampanye dengan membakar emosi kaum muslim itu merupakan bentuk kampanye negatif. Kondisi kampanye negatif yang membakar emosi kaum Muslim ini dinilai berbahaya jika tak diimbangi dengan kewaspadaan dari kaum Muslim di Indonesia.

"Bahaya kalau masyarakatnya tidak waspada karena ini (kampanye membakar emosi kaum Muslim oleh capres cawapres nomor urut 02) memang cara kampanye di sana. Cara kampanye negatif. Membakar emosi masyarakat Muslim yang enggak tahu. Jadi begitulah cara yang tidak benar sebetulnya,” ujar Alwi Shihab di acara Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) Talk di Sleman, DIY, Minggu, 24 Februari 2019.

Cerita Prabowo Subianto Bisa Bersatu Dengan Muzakir Manaf, Tokoh GAM yang Dulu Dia Cari

Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam ini mengatakan, ada beberapa contoh kampanye negatif membakar emosi kaum Muslim oleh timses capres-cawapres nomor urut 02. Salah satunya adalah pembacaan puisi Neno Warisman di acara Munajat 212.

Dalam puisi Neno Warisman, Alwi Shihab menilai seolah-olah semua orang yang mendukung Jokowi adalah orang kafir dan tak pernah menyembah Allah SWT. Padahal kondisi sebenarnya dinilai tak seperti itu. Alwi Shihab pun memertanyakan anggapan kafir yang ditudingkan pada kubu Jokowi.

Pengamat Sebut Anies Politisasi Korban Tewas Pemilu 2019 untuk Kampanye

"Masak yang pro pak Jokowi itu tidak ada yang salat. Masak itu dianggap orang kafir, enggak benarlah. NU itu sangat kuat agamanya. Jadi itu mau dianggap kafir? Begitulah garis keras, di luar negeri, di Mesir, Libia, Tunis. Orang yang berbeda dengan dia itu dianggap sebagai orang kafir yang harus dibasmi,” kata dia.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Pemilu 2024 Lebih Teduh Dibanding 2019

Pelaksanaan Pemilu 2024, yang rekapitulasi suara tuntas dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum, KPU pada Rabu malam, 20 Maret 2024, dinilai sangat kondusif. Dibanding 2019.

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2024