Ketua KPK Klaim Polisi Sudah Kantongi Identitas Peneror Bom Molotov

Pelemparan bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.
Sumber :
  • VIVA/M Edwin Firdaus

VIVA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo berharap kepolisian dapat mengungkap kasus teror diduga bom molotov di kediamannya pada 9 Januari 2019. Ia berasumsi, pelaku hanya orang suruhan dan dalang dari pelaku teror itu akan segera diketahui.

Polres Jaktim Tangkap 24 Remaja Diduga Hendak Tawuran, Sita Celurit hingga Bom Molotov

Informasi pengusutan kasus tersebut, kata Agus, terus dikomunikasikan bersama pihak penyidik. Komunikasi terakhir, Agus mengungkapkan, Polri melalui Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Pol Idham Azis telah menemui titik terang terkait pelaku.

"Pak Idham selalu memberikan perkembangan penyelidikan sampai di mana. Kita selalu di-update," kata Agus di Universitas Hasanuddin Makassar, Rabu, 6 Maret 2019.

Ada Bom Molotov Ketika Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Tawuran

Agus menerangkan, berdasarkan hasil komunikasinya dengan kabareskrim diketahui, penyidik sebenarnya telah mengetahui indikasi kuat soal identitas pelaku. Orang yang dimaksud kini sedang dalam pencarian.

"Indikasi kuatnya pelakunya ada, tapi kemudian masih dicari. Sebetulnya pasti bukan orang ini 'mastermind' di belakangnya," ucap Agus.

2 Kali Rumahnya Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi

Pada kasus di rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, dua pelaku sebenarnya terekam kamera pengintai CCTV. Namun, mereka mengenakan penutup wajah sehingga tidak dikenali. Agus mengatakan, pengungkapan pelaku bakal menjadi pintu untuk mengungkap siapa dalang di balik peristiwa teror terhadap pimpinan KPK.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan, pihaknya kini menggandeng Polisi London, Inggris, guna mempelajari rekaman kamera Closed Circuit Television yang merekam kejadian teror tersebut.

Resolusi gambar yang kurang baik, dalam rekaman membuat pihaknya menggandeng pihak Polisi London.

Berdasarkan hasil analisis sementara oleh Polisi London, ada perbedaan antara isi rekaman CCTV yang bergerak dan dalam keadaan diam. Untuk itu, pihak kepolisian harus lebih cermat dan teliti dalam memeriksa rekaman yang ada.

Teror ke rumah Agus hampir bersamaan dengan pelemparan diduga bom molotov di rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jakarta Selatan. Satu bom meledak hingga meninggalkan bekas terbakar di tembok, sedangkan satu lainnya masih utuh. Kini, hampir dua bulan berlalu sejak peristiwa itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya