Logo timesindonesia

Cerita Petugas Pemilu, Lewati Jembatan Gantung hingga Dikejar Kobra

Bripka Suryadi saat melewati jembatan gantung dengan konstruksi seadanya, untuk mendistribusikan logistik ke TPS terpecil di tempat ia bertugas (FOTO: Istimewa)
Bripka Suryadi saat melewati jembatan gantung dengan konstruksi seadanya, untuk mendistribusikan logistik ke TPS terpecil di tempat ia bertugas (FOTO: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Beruntung, tak ada kerusakan sama sekali. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya mengirim kotak suara ke tiap-tiap TPS.

"Jika dihitung, lebih 48 jam saya gak tidur. Karena sejak kotak suara datang, coblosan, hingga penghitungan, saya keliling terus dari TPS ke TPS," tutur bintara yang sehari-hari berdinas di Polsub Sektor Taman Krocok ini.

Belum lagi, untuk menuju beberapa TPS, petugas harus melalui jembatan desa sepanjang sekitar 100 meter, berkedalaman 50 meter.

Jembatan gantung sempit itu hanya bisa dilewati untuk orang berjalan. Untuk membawa kotak suara, satu-satunya jalan hanya dengan memanggul.

Polisi berumur 35 tahun ini memang bertugas sebagai PAM TPS di Desa Gentong, Kecamatan Taman Krocok, Bondowoso. Desa ini berada di kawasan cukup terpencil berbatasan langsung dengan wilayah Perhutani KPH Bondowoso.

Tugas Suryadi dalam pengamanan TPS memang cukup berat. Karena dia bertanggungjawab dalam keamanan di satu desa yang terdapat 13 TPS. Itu pun jarak antar TPS sangat jauh, dan harus ditempuh dengan jalan kaki.

"Setelah pelaksanaan coblosan itu, kondisi fisik langsung drop. Saya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis," imbuhnya.