- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham mengaku pernah bertemu tersangka Direktur Utama nonaktif PT PLN, Sofyan Basir. Namun, ia membantah pertemuan itu terkait proyek PLTU Riau-1.
"Bahwa saya ketemu dengan Pak Sofyan itu berbicara masalah politik, masalah kehidupan kebangsaan, bicara tentang bagaimana tentang keumatan, dan bagaimana tentang program Kementerian Sosial di daerah perbatasan 41 kabupaten kota dan juga CSR untuk pemuda masjid," kata Idrus usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jl. Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu 15 Mei 2019.
Karena itu, tekan Idrus, majelis hakim dalam persidangan menyebut dirinya tidak menerima suap proyek PLTU Riau-1. Menurut Idrus, dia cuma fokus membenahi program Kementerian Sosial yang baru dijabatnya ketika itu.
“PLTU sama sekali tidak ada. Persoalan-persoalan lain, ya tentu ndak ada sama sekali," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Sementara itu, pertemuan bersama Bos Blackgold Natural, Johannes Kotjo, kata Idrus, juga tidak ada kaitan dengan PLTU Riau-1.
"Ya Allah, Pak Kotjo itu kan sudah lama dengan teman saya dari tahun 2000-an. Ketika saya jadi Ketum KNPI sudah kenalan, saya wakil presiden Pemuda Dunia juga sudah kenalan. Jadi, enggak ada masalah," kata Idrus. (asp)
Pelantikan KNPI Sumbar, Idrus Minta Pemuda Berani Hadapi Persaingan
Idrus juga meminta para pemuda tidak menjadi pengecut, yang takut kalah dalam bersaing.
