Polisi Akan Negosiasi Bubarkan Massa Aksi di Depan Bawaslu

Massa pendukung Prabowo Subianto di depan Jalan Thamrin Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Polri akan negosiasi dengan koordinator aksi unjuk rasa di Bawaslu, Jakarta, untuk membubarkan diri, Selasa, 21 Mei 2019. Dari kesepakatan, massa unjuk rasa akan membubarkan diri usai salat magrib.

"Ya jadi berdasarkan kesepakatan antara koordinator mereka minta sampai dengan berbuka puasa kemudian salat magrib, sehabis salat magrib dari koordinator akan bubar. Kembali ke tempat masing-masing," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Mei 2019.

Terpantau, kata Dedi, massa saat ini masih berskala kecil. Ia menambahkan, dalam proses pengamanan, aparat mengutamakan persuasif dan negosiasi. Massa pun diminta untuk bubar dan tak menginap di Bawaslu atau KPU.

"Negosiasi kita lakukan, tapi kalau masih belum clear ada batas waktu toleransinya. Jadi tidak boleh bermalam menginap jadi harus bubar malam ini," ujarnya.

Untuk penutupan jalan, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini menyebutkan, akan dibuka jika massa sudah membubarkan diri. Untuk aksi pada esok hari, kemungkinan akan ada penutupan jalan jika eskalasi massa meningkat. "Jadi memang rekayasa jalan sudah dipersiapkan semaksimal mungkin," ujarnya. 

Dedi mengemukakan, skenario seluruh satuan wilayah dalam hal ini Polda Metro Jaya dipersiapkan kalau ada penumpukan massa. "Skenario rekayasa arus lalu lintas akan dipersiapkan. Ada kemungkinan (ditutup kembali besok) karena besok akan terjadi penumpukan massa," ujarnya.

Lihat situasi di depan Bawaslu saat aksi demonstrasi pada video di bawah ini:

Polling Institute: Basis di Pilpres 2019 Lebih dari Separuhnya Kembali Pilih Prabowo
PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024