- VIVA/M Ali Wafa
VIVA - Rumah Sakit Budi Kemuliaan mencatat, sudah menerima sebanyak 18 korban luka tembak dari hasil demo Pemilu 2019, yang terjadi di beberapa lokasi. Dari total tersebut, sebanyak dua korban diduga terkena peluru tajam dan 16 korban lainnya terkena peluru karet.
"16 kita curigai luka karet, senjata karet, sisanya patut diduga untuk yang (peluru) tajam," kata Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan, Muhammad Rifki di kantornya, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.
Sejauh ini, hingga pukul 12.30 WIB, instansinya sudah menerima sebanyak 46 pasien dari korban demo Pemilu 2019. Dari total tersebut, ada yang terkena gas air mata atau pukulan benda tumpul.
Rifki menjelaskan, dari dua korban yang diduga terkena peluru tajam, satu meninggal, yaitu Farhan Syafero (31,) dan satunya lagi terkena tembak di bagian kaki.
"Satu yang meninggal, terus yang sama di kaki tembus juga soalnya. Kemungkinan (peluru tajam)," kata dia.
Selain itu, kebanyakan korban yang diterimanya terkena serangan peluru karet hingga gas air mata. Beberapa korban kebanyakan terkena peluru karet di bagian leher dan dada, namun masih sadarkan diri.
"Ini barusan lagi, ada yang di dada," kata dia.
Sedangkan untuk korban terkena peluru tajam di bagian kaki, telah dilakukan operasi pagi tadi. "Untuk kaki, kemungkinan ya (peluru tajam). Tadi pagi operasi di sini," kata dia. (asp)