Ayah Harun Dapat Informasi dari Perawat, Anaknya Kena Tembak

Didin Wahyudin, orangtua Harun, korban berusia 15 tahun kerusuhan 22 Mei 2019
Sumber :
  • VIVA/Fajar GM

VIVA – Hingga saat ini, orangtua Muhamad Harun Al Rasyid (15), belum diberikan informasi secara jelas oleh polisi apa penyebab kematian anaknya dalam kejadian kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019.

Kelompok Bersenjata Serbu Penjara di Ibu Kota, Nama Ariel Menggema

Menurut ayah Harun, Didin Wayudin, sebelum keluarga dapat mengambil jasad anaknya di Rumah Sakit Kramat Jati, ada sejumlah relawan yang datang ke rumahnya untuk memastikan data-data yang mereka peroleh. Mereka yang merupakan petugas medis datang untuk memastikan bahwa korban adalah Harun Al Rasyid.

"Ada relawan datang, cerita mengenai anak saya. Dibawa ke Dharmais, kepala belakang sudah melembek, ada lubang bekas peluru di tangan kiri. Katanya tembus ke paru-paru dan jantung," kata Didin, saat berbincang kepada tvOne, Senin 27 Mei 2019.

Bawaslu RI Rekomendasikan 780 TPS Lakukan Pencoblosan Ulang

Karena kondisinya yang cukup parah, Harun tidak ditangani lama di RS Dharmais. Karena kondisinya yang makin memburuk, pada pukul 21.45 Wib, Harun dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya langsung dibawa ke Rumah Sakit KramatJati, Jakarta Timur.

"Karena tidak dapat bertahan, katanya anak saya meninggal pada pukul 21.45. Dia dinyatakan meninggal," katanya.

Selain Indonesia, Ini 3 Negara Lain yang Adakan Pemilu di Februari 2024

Terkait dengan kejadian ini, Didin yakin akan menuntut kepada pemerintah. Dia berharap, banyak pihak yang membantu untuk mencari keadilan atas kematian anaknya.

"Ini anak di bawah umur, matinya dengan kejam, dan saya harus menuntut. Tidak ada penjelasan, pulang ke rumah sudah rapih dan dioutopsi. Saya hanya lihat wajahnya," katanya.

Sebanyak enam orang purnawirawan TNI berjanji, akan membantu Didin untuk mencari keadilan. Mereka menyampaikan, akan membantu keluarga saat melakukan takziah di kediaman rumah almarhum Muhammad Harun Al Rasyid.  

Salah satu dari mereka adalah eks Kepala Biro Pers dan Media Rumah Tangga Istana Kepresidenan dan purnawirawan perwira TNI, D.J. Nachrowi. Dia akan memberikan dukungan moril terhadap keluarga korban.

Kata dia, Indonesia adalah negara hukum. Maka itu, bila memang ada rencana mengajukan gugatan hukum, dia siap mendukung langkah keluarga Harun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya