Aktivis ICW Ade Irawan Didorong Maju ke Pilkada Tangsel

Mantan Ketua KPK Abraham Samad dan Koordinator ICW Ade Irawan (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Tangerang Selatan menjadi salah satu dari 270 daerah yang akan ikut Pilkada serentak 2020. Salah satu daerah yang akan memilih kepala daerah adalah Kota Tangerang Selatan.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Meski masih hitungan setahun lagi, dinamika mencari pengganti Airin Rachmi Diany untuk posisi Wali Kota Tangsel sudah muncul. Salah satunya dorongan terhadap aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan untuk ikut maju bersaing.

Aktivis anti korupsi Ray Rangkuti menjelaskan alasannya mendorong Ade Irawan. Ia menilai pegiat anti korupsi itu punya kriteria dan rekam jejak untuk memimpin Tangsel.

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

"Ade itu peduli dengan gerakan anti korupsi. Memiliki rekam jejak sebagai pekerja keras dan jujur. Memiliki visi untuk kemajuan, pluralis, dan dialogis," kata Ray Rangkuti kepada VIVA, Kamis, 4 Juli 2019.

Ray mempromosikan Ade sebagai figur muda yang memiliki pergaulan luas. Selain itu, keunggulannya dinilai tak terkait dengan dinasti politik di Banten. "Bukan bagian dari dinasti politik di Banten. Kehadiran figurnya kemungkinan bisa menarik kelas menengah Tangsel untuk lebih peduli pada masalah kota Tangsel," jelasnya.

PSI Buka Pendaftaran Bagi yang Ingin Maju Pilkada, Siapa Saja Bisa Ikut

Kemudian, ia menganalisis dengan APBD yang mencapai Rp3 triliun, persoalan Tangsel sebenarnya bukan masalah dana. Namun, kata Ray, persoalan Tangsel terkait pengelolaan dana untuk kepentingan kemajuan kota. Maka itu, diperlukan figur kepala daerah yang paham soal pengelolaan dana yang baik.

"Nama Ade Irawan itu semacam garansi akan lahirnya sebuah tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, dan jauh dari perilaku korupsi," ujar Ray.

Meski demikian, ia tak menampik kelemahan Ade karena tak memiliki logistik untuk maju bersaing. Sebab, ongkos politik untuk maju sebagai kontestan pemilu di Indonesia seperti pilkada sangat besar. Namun, hal ini dinilai bisa ditutupi karena masyarakat Tangsel memiliki demografi dengan tingkat pendidikan relatif tinggi.

"Akan membuat pemilih lebih rasional dalam menentukan pilihan. Politik transaksional akan jauh berkurang bila melihat konfigurasi warga Tangsel yang taraf hidupnya relatif lebih baik," tuturnya.

Terkait dorongan maju jadi bakal calon wali kota Tangsel, Ade Irawan menjawab diplomatis. Ia menekankan bila ada dorongan maka dinilai adanya keinginan atau harapan untuk pemerintahan yang lebih baik.

“Dukungan publik itu harus diletakkan sebagai membesarnya harapan dan keinginan banyak orang untuk lahirnya pemerintahan yang baik dan bersih," ujar Ade yang juga Koordinator ICW tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya