- Syaeffulah/VIVA.co.id
VIVA – Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy meninjau langsung kegiatan belajar mengajar pada hari pertama masuk sekolah di tahun ajaran baru pagi tadi. Sarana pendidikan yang dia kunjungi adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) seluruh siswa SD Muhammadiyah 05 Jakarta, SMP Muhammadiyah 9, dan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, yang berada satu lingkungan sekolah, dikumpulkan dijadikan satu di lapangan sekolahan.
Dalam sambutannya di hadapan para siswa dan guru, Muhadjir meminta kepada para guru dan senior sekolah agar memanfaatkan masa pengenalan sekolah dengan sebaik-baiknya. Ini agar para siswa baru merasa kerasan atau betah mencari ilmu sekolah ini.
"Kesan pertama sangat menentukan. Kalau disambut ramah dan baik Insya Allah akan kerasan, bahagia dan gembira dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar," ujar Muhadjir, Senin 15 Juli 2019.
Ia juga berpesan, kepada para guru yang ada di lingkungan sekolah ini untuk mencermati setiap anak didiknya. Karena, setiap murid mempunyai keunikan dan keistimewaan.
"Jadi, tugas guru menggali kehebatan dan mengantar ke cita-cita sesuai potensinya. Semua murid pintar, tinggal guru menggali potensinya," katanya.
Tak hanya kepada guru, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga meminta para murid senior di sekolah agar dapat membina dan mengasuh para adik kelas mereka agar lebih baik.
"Kalau ada adik-adiknya ada hal yang kurang baik, mendapat ancaman, mohon berikan perlindungan kepada adik-adiknya. Kalau sejak dini sudah diajari tanggung jawab, maka akan bermanfaat di kemudian hari," katanya. (ren)
Sosok Menteri yang Mencetus Sistem Zonasi dan Alasan di Balik Penerapannya dalam PPDB
Sistem zonasi dalam PPDB dicetus oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (2016-2019) dan mulai dijalankan pada tahun 2017 silam.
