Logo timesindonesia

Ada Dugaan Pungli Pada Tes Tulis Cakades di Banyuwangi

Nur Hasil, bakal Cakades Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Nur Hasil, bakal Cakades Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Dugaan kecurangan dalam pelaksanaan seleksi tes tulis bakal calon kepala desa (cakades) di Banyuwangi makin menguat. Dua orang peserta tes pada Rabu, 29 Agustus 2019 mengaku telah dimintau uang pemulus kelulusan. Mereka adalah Nur Hasim dan Agus Wiyanto, bakal Cakades Rejoagung, Kecamatan Srono.

Nur Hasim mengaku dimintai uang Rp 1,3 juta oleh Gangsar, Ketua Panitia Pilkades Rejoagung. Nur mengatakan, nominal tersebut adalah hasil koordinasi dengan panitia seleksi tes tulis tingkat kabupaten sebagai pemulus kelulusan tes.

"Awalnya sama pak Gangsar saya diminta Rp 3 juta," kata Nur Hasim, Rabu (4/9/2019).

Dilema antara tak mau malu karena gagal tes dan kondisi keuangan yang cekak, akhirnya dia terpaksa menawar. Bandrol Rp 3 juta dinego untuk diturunkan ke angka Rp 1 juta. Hingga akhirnya Gangsar menyepakati dinilai Rp 1,5 juta.

"Saya bisa gak bisa ya terpaksa bayar, saya kan gak mau malu gagal tes, lha sudah terlanjur mendaftar," ungkapnya.

Namun seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Meski sudah mengeluarkan uang, Rp 1,3 juta, Nur Hasim harus menerima kenyataan pahit dengan tidak lulus ujian tes tulis bakal Cakades.

"Pak Gangsar bilang ke saya sudah ketemu pihak panitia kabupaten, dan akan mengembalikan uang saya," jelas Nur Hasim sambil menunjukan pesan SMS dari Gangsar, si Ketua Panitia Pilkades Rejoagung.