Pekat Asap Karhutla, Anak Sekolah Tak Diizinkan Keluar Ruangan

Pemadaman Karhutla Kalsel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

VIVA – Beberapa hari ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Kalimantan dan wilayah Sumatera. Akibat kebakaran hutan itu membuat kabut asap di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Tekan Deforestasi ke Titik Terendah, Begini Cara KLHK

Di Kalimantan, kebakaran hutan juga berdampak pada aktivitas masyarakat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Termasuk aktivitas para siswa di SD Kemala Bhayangkari, Kalimantan Timur. 

Beberapa siswa yang ditemui VIVA saat kunjungan bersama Tim Supervisi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Balikpapan, Kalimantan Timur menyebut asap kabut sempat membuat Fahri salah satu murid kelas 5 SD Kemala Bhayangkari ini pun mengalami sesak napas. Bahkan kata dia, ada salah satu keluarganya yang tinggal di daerah Gunung Pasir mengalami ISPA.  

Menteri LHK Siti Nurbaya: Indonesia Sukses Tekan Deforestasi dan Karhutla

"Asap parah di Selasa kemarin, biasanya pohon ini kelihatan, tapi ini enggak kelihatan. Kami sampai sesak," kata dia kepada VIVA, di SD Kemala Bhayangkari, Jumat 20 September 2019. 

Dia melanjutkan beberapa hari belakangan ini mereka pun diwajibkan untuk mengenakan masker oleh pihak sekolah akibat adanya asap kebakaran hutan di Kalimantan. Bukan hanya itu, Bayu salah satu siswa lainnya menyebut akibat kebakaran hutan di Kalimantan mereka pun tidak bisa menikmati kegiatan permainan di luar sekolah. 

Penanganan Karhutla di Sumsel Efektif, Jumlah Hotspot Terus Berkurang

"Siswa tidak boleh bermain di lapangan karena udaranya belum mendukung. Biasanya main di kelas ada taman baca, kalau tidak boleh bermain di lapangan ke perpus. Kami ada permainan tradisional seperti congklak," kata Bayu.

Namun untuk hari ini, Bayu dan Fahri menjelaskan mereka bisa kembali bermain di lapangan lantaran, kondisi kabut asap pagi ini sudah menipis. Dari pantauan VIVA di sepanjang pagi ini tidak nampak matahari. Beberapa masyarakat pun terlihat ada yang mengenakan masker saat beraktivitas di luar.

Untuk diketahui kebakaran hutan dan lahan meluas di Kalimantan dan Sumatera. Laporan bencana asap pun bermunculan dari Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat pada bulan ini.

Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai Senin, 16 September 2019, pukul 16.00 WIB, titik panas ditemukan di Riau sebanyak 58, Jambi (62), Sumatera Selatan (115), Kalimantan Barat (384), Kalimantan Tengah (513) dan Kalimantan Selatan (178).

Jumlah titik panas atau hotspot itu menurun dibandingkan data BNPB per 15 September 2019, pukul 16.00 WIB. Pada Minggu kemarin, jumlah titik panas di Riau ada 59, Jambi (222), Sumatera Selatan (366), Kalimantan Barat (527), Kalimantan Tengah (954) dan Kalimantan Selatan (119).

Sementara luas karhutla di Indonesia selama 2019, sesuai data KLHK, sudah mencapai 328.722 hektare. Dari data itu, kebakaran di Kalimantan Tengah tercatat seluas 44.769 hektare, Kalbar (25.900 ha), Kalsel (19.490 ha), Sumsel (11.826 ha), Jambi (11.022 ha) dan Riau (49.266 ha).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya