Sumsel Mampu Tekan Jumlah Titik Panas Karhutla, BMKG: Mitigasi Pencegahan Berjalan Baik

Ilustrasi Satgas Karhutla berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Palembang - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Selatan atau Sumsel bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan stakeholder terkait terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat pujian. Sebab, titik panas atau hotspot di Sumsel mampu diredam.

Pemprov DKI Jakarta Dukung Kerja Sama Proyek MRT Berkonsep TOD dengan Jepang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengapresiasi penanganan karhutla di Sumsel dengan titik panas bisa ditekan.

"Ini artinya analisis dari kami bahwa penanganan yang dilakukan sejak awal tahun oleh kepala daerah dan jajaran di Pemprov Sumsel bersama stakeholder cukup berhasil menekan hotspot," kata Koordinator BMKG Sumsel Wayan Dayantolis dikutip pada Selasa, 7 November 2023.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Ungkap 2 Hal yang Dilakukan Guna Mencegah Korupsi

Dia menyebut BMKG sudah menganalisis dan membandingkan titik panas pada 2023 yang lebih landai. Hal itu jika dibandingkan dengan periode kering yang sama pada 2015 dan 2019 lalu.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni

Photo :
  • istimewa
Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Wayan menjelaskan kondisi saat ini memang cukup kering. Bahkan, kata dia, di beberapa kajian awal diperkirakan mirip dengan kondisi pada 2015. Namun, pertumbuhan titik panas di Sumsel tahun ini tak setajam seperti pada 2015.

"Ini menandakan usaha mitigasi pencegahan yang sudah dilakukan pimpinan daerah dan jajaran sudah berjalan dengan baik," jelasnya.

Adapun perkiraan musim hujan baru akan mulai merata pada November. Namun, di akhir Oktober masih masa transisi perubahan cuaca. Kondisi itu membuat potensial awan akan cukup banyak di wilayah Sumsel untuk memberikan sejumlah rekomendasi.

"Tadi sudah kami sampaikan ke Pak Pj Gubernur lagi, yakni ancaman bencana hidrologis kami. Maka kami sampaikan kiranya November nanti masih ada shifting dari status siaga Karhutla untuk kemudian mulai siaga banjir dan longsor," ujar Wayan.

Hotspot karhutla berdasarkan citra satelit yang ditampilkan LAPAN

Photo :
  • www.modis-catalog.lapan.go.id

Wayan menuturkan, pada akhir Oktober pertumbuhan awan meluas ke arah utara. Selanjutya, pindah ke bagian selatan di sisi barat kemudian berlanjut bagian timur. Nantinya konsentrasi terbesar ada di wilayah utara dan barat.

"Tapi kita berharap itu akan menjangkau sampai wilayah Timur di wilayah Ogan Komering Ilir," kata Wayan.

Menanggapi apresiasi BMKG, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan, kabar baik tersebut tak boleh membuat jemawa. Dia juga mengingatkan agar jajarannya tak kendor semangat menangani karhutla.

Menurut dia, Pemprov Sumsel dengan tambahan bantuan penanganan dari Pangdam II Sriwijaya sebanyak 350 personel nanti dharapkan bisa lebih maksimal.

"Kita berkomitmen tetap memaksimal  melakukan penanggulangan Karhutla. Termasuk menggelar shalat Istisqa secara serentak di Sumsel pagi tadi," tutur Wayan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya