Cek Lokasi Karhutla di Sumsel, Menteri LHK Ungkap Instruksi Jokowi soal Pencegahan Permanen
- istimewa
Kayuagung - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar bersama Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni mengecek titik lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Jungkal, Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Pengecekan lokasi itu dilakukan usai Siti Nurbaya dan Agus Fatoni menggelar rapat penanganan karhutla di Kantor DAOPS Manggala Agni, OKI, Minggu, 12 November 2023/
Saat di titik lokasi karhutla, Siti Nurbaya mengingatkan lahan gambut yang mudah terbakar tapi sulit padam. Dia mengatakan demikian karena titik panas api membakar lahan gambut bagian atas.
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni
- istimewa
Selain itu, api yang menjalar merembet hingga bagian akar dengan kedalaman beberapa meter ke bawah. Maka itu, Siti mewanti-wanti agar lahan gambut jangan sampai terbakar.
"Jadi, memang kita menjaganya seluruh provinsi, ini perkiraan saya sekarang sudah tanggal 12 November biasanya di tanggal 14 November itu sudah selesai," kata Siti dikutip pada Selasa, 14 November 2023.
Dia menuturkan bersama Pj Gubernur Fatoni, dirinya mengecek titik spot terakhir. "Apalagi Sumsel ini kan wilayah gambutnya luas," ujar Siti.
Pun, Siti menuturkan ada 3 pendekatan yang diperintahkan Presiden RI Jokowi untuk pencegahan karhutla secara permanen. Pertama, kata dia, dengan pendekatan pengendalian cuaca.
"Jadi, kita cek hotspotnya, kita cek kontrol, pola hujan nya, awan apakah bisa di modifikasi cuaca," ujarnya.
Kemudian, pendekatan kedua dengan melakukan patroli terus. Upaya patroli itu dilakukan baik via darat maupun udara. Sementara, ketiga dengan pengendalian lanskap. "Saya melihat secara koordinasi Pak Gubernurnya sudah oke. Termasuk dari anggarannya juga oke," tutur Siti.
Sementara, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengaku bersyukur atas kehadiran Siti di Sumsel. Sebab, bisa mengetahui secara teknis sehingga pihaknya juga akan melakukan evaluasi dalam penanganan karhutla agar lebih komprehensif.
Fatoni bilang selain komprehensif, penanganannya juga harus terpadu dan bergerak. Selain itu, kata dia, harus berkesinambungan. Dengan demikian, ia menuturkan bukan hanya mengatasi kebakarannya saja tapi menyiapkan, mengantisipasi kebakaran yang akan datang.
Maka itu, menurut Fatoni akan disiapkan dokumentasi penanganan di lapangan. Kata dia, harapannya generasi ke depan bisa memahami penanganan itu sudah dilakukan di Sumsel sebelumnya.
"Kita bersama Forkopimda sudah berjalan bersama Bupati/Walikota, masyarakat sudah bergerak, artinya dalam penanganannya kita bersyukur membaik di perlu komprehensif dan terpadu," ujar Fatoni.
