Kabut Asap Belum Hilang, Ratusan Titik Panas Masih Terpantau di Sumsel

Kabut asap di Palembang, Kamis 10 Oktober 2019
Sumber :

VIVA – Hujan yang sempat beberapa kali mengguyur Ibu kota Sumatera Selatan, nyatanya belum mampu menghilangkan kabut asap yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan. Bahkan kabut asap hingga kini masih menyelimuti kota Palembang. 

Tekan Deforestasi ke Titik Terendah, Begini Cara KLHK

Tak hanya itu, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga belum sepenuhnya bisa teratasi. Ratusan titik panas masih terpantau ada di sejumlah Kabupaten di Sumatera Selatan.

Berdasarkan data satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada hari ini, Kamis 10 Oktober 2019, ada 342 titik panas yang terpantau, 120 di antaranya dengan tingkap kepercayaan di atas 80 persen.

Menteri LHK Siti Nurbaya: Indonesia Sukses Tekan Deforestasi dan Karhutla

Menurut Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Ansori, pihaknya saat ini sudah mengecek ke lapangan secara langsung melalui helikopter.

Dari pantauan udara, terlihat titik panas terbanyak berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Titik panas juga terlihat ada di Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Muara Enim.

Penanganan Karhutla di Sumsel Efektif, Jumlah Hotspot Terus Berkurang

"Kami sudah cek dengan helikopter patroli, kebakaran terbanyak masih terjadi di OKI. Di beberapa Kabupaten lain, seperti Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim, terpantau masih ada juga, namun jumlah titiknya tidak banyak," kata Ansori dilansir dari VIVANews

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah menurunkan tim satuan tugas darat dan udara untuk pemadaman di OKI. Untuk udara, BPBD menurunkan tiga helikopter water bombing ke OKI.

Karena di lokasi yang terbakar diakuinya sulit diakses tim darat. Sementara dua helikopter water bombing diarahkan ke Musi Banyuasin. Karena masih banyaknya lahan terbakar, kata Ansori, pihaknya mendapatkan bantuan helikopter tambahan dari BNPB.

Satu helikopter water bombing itu merupakan peralihan bantuan BNPB yang selama ini memadamkan Karhutla di Riau. Bantuan ini dialihkan ke Sumatera Selatan karena di Riau dinilai sudah tidak terlalu banyak titik api Karhutla.

"BNPB menempatkan satu helikopter ke Sumatera Selatan sebab Karhutla masih terjadi dan meluas. Hujan memang terjadi, tapi sporadis, dan belum mampu memadamkan semua daerah yang terbakar," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya