Logo BBC

NU Kecewa Mantan Jenderal TNI Jadi Menteri Agama

Fachrul Razi menjadi satu dari sedikit bekas perwira tinggi militer yang diserahi jabatan menteri agama. - ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari
Fachrul Razi menjadi satu dari sedikit bekas perwira tinggi militer yang diserahi jabatan menteri agama. - ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari
Sumber :
  • bbc

Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), pada tahun 2016, setidaknya terdapat 19 pesantren yang terindikasi mendukung dan menyemai ajaran radikal.

September 2017, Pesantren Ibnu Mas`ud yang berkedudukan di Bogor dituding berhubungan dengan Hatf Saiful Rasul, anak Indonesia yang tewas sebagai militan ISIS di Suriah. Akibat isu itu, muncul wacana pembubaran pesantren tersebut, walau tudingan itu dibantah pengelola pesantren Ibdu Mas`ud.

Pengamat Terorisme, Al Chaidar, menilai menteri agama memang sepantasnya memimpin program deradikalisasi. Menurutnya, pemahaman keliru tentang agama merupakan faktor utama yang memicu seseorang menjadi radikal bahkan melakukan aksi terorisme. Chaidar mendorong Fachrul Razi memfokuskan program deradikalisasi ke pesantren dan madrasah.

"Kalau program ini bisa disuplai Kementerian Agama, saya kira akan luar biasa. Sedikit teroris dari pesantren, lebih banyak dari madrasah," kata Chaidar.

Persoalannya, menurut sejarawan NU, Abdul Mun`im, perspektif deradikalisasi militer dan pegiat keagamaan tradisional sangat berbeda. Ia memprediksi, kebijakan Fachrul Rozi terkait isu ini akan sekedar `meraba-raba`.

"Radikalisme bukan soal politik, tapi dimensi keagamaan. Selama ini aparat keamanan terlihat gamang mengatasi radikalisme. Makanya radikalisme marak bahkan berkembang di tubuh mereka sendiri," kata Abdul via telepon.

"Dimensi keagamaan radikalisme kurang mereka pahami, hanya politik dan ideologinya. Yang lebih banyak tahu itu orang agama, dan kami selama ini berjibaku sendiri menghadapi itu," tuturnya.