Hidayat Nur Wahid Heran KPK Periksa Pegawai yang Undang UAS

Hidayat Nur Wahid di Senayan, Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menegaskan bahwa kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi kajian zuhur di lembaga antikorupsi pada Selasa, 19 November 2019 bukanlah undangan resmi KPK. Sejumlah pegawai KPK yang mengundangnya.

Dewas KPK Santai Jika Gugatan Ghufron ke PTUN Dikabulkan: Gak Apa-apa, Itu Berlaku ke Depan

Menurut dia, yang menyampaikan undangan tausiah ke UAS untuk mengisi kajian zuhur di lembaga antirasuah bukan Wadah Pegawai (WP), melainkan Badan Amal Islam KPK (BAIK).

"Bukan (WP KPK). Ada sekelompok. Di KPK ada organisasi BAIK. Itu nanti pegawainya kami periksa," kata Agus, seperti dikutip dari VIVAnews.

Eko Darmanto Segera Diadili di PN Surabaya, Bakal Didakwa Gratifikasi-TPPU Rp 37,7 Miliar

Soal polemik tersebut, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid mengaku heran. Pasalnya, tausiah yang disampaikan adalah ibadah. Karena itu, dia pun bingung jika pegawai KPK yang mengundang UAS justru malah akan diperiksa.

"Ustaz Somad Isi Tausiah di KPK; kuatkan mentalitas jajaran KPK, dukung pemberantasan korupsi, dan itu bisa jadi ibadah. Tapi kenapa yang mengundang akan diperiksa?" kata Hidayat melalui akunnya di Twitter, Kamis, 21 November 2019.

Tersangka Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Lagipula, dia menambahkan, UAS sering diundang oleh berbagai instansi untuk berceramah. Hal itu pun tidak menjadi masalah.

"Fyi UAS pernah diundang olh MA, Mabes TNI,juga MPR RI dll. Dan semua baik-baik saja," ujarnya.

Sebelumnya Agus menjelaskan bahwa pimpinan KPK sempat melarang mengundang UAS, bukan karena kapasitas ilmu agama yang dimilikinya, tapi karena UAS salah satu pendakwah yang tidak netral saat pemilihan umum (pemilu) lalu. Nah, dilarangnya UAS untuk ceramah di KPK, menurutnya, untuk menjaga lembaga antikorupsi itu supaya tak dinilai berafiliasi kepada golongan politik tertentu.

"Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi mengenai beliau. Kami mengharap kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya