Masyarakat Mengeluh Harga Masker di Pasar Pramuka Melonjak

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Informasi tentang dua Warga Negara Indonesia yang dinyatakan positif menderita virus corona atau COVID-19 membuat panik masyarakat. Sebagian besar dari mereka bahkan langsung memburu masker. Gara-gara jumlah permintaan masker yang melonjak, harga masker mulut dan hidung kembali meningkat.

Kasus TB Melonjak Estimasi Hingga 1 Juta Lebih, Kemenkes Ungkap Alasannya

Meningkatkan jumlah permintaan masker hidung dan mulut semakin tinggi, pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua pasien positif corona di Indonesia.

Peningkatan permintaan ini, terlihat di salah satu pasar yang menjual alat medis dan obat-obatan di Pasar Pramuka, Jakarta. Diakui oleh sejumlah pedagang di pasar tersebut, permintaan masyarakat akan masker melonjak sejak Senin sore 2 Maret 2020. Hal ini diungkapkan oleh Irma salah satu pedagang yang ada di pasar tersebut.

Politisi Golkar Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi, Disertasi soal Peran DPR RI Masa Pandemi Covid

"Kemarin melonjak setelah ada pengumuman di Depok, tadi pagi stok 25 box juga sudah habis," kata Irma salah seorang pedagang di Pasar Pramuka, Selasa 3 Maret 2020.

Bukan hanya Irma saja, salah satu pedagang yang berjualan di sana yang enggan disebutkan namanya juga merasakan dampak pemberitaan mengenai pasien positif corona di Indonesia.

Mau Awet Muda Terus? Yuk Coba Resep Anti Penuaan Ini di Rumah

"Stok 135 boks langsung ludes," kata dia.

Meningkatnya permintaan akan harga masker di pasaran, diakui para pedangan berdampak pada peningkatan harga masker. Sebut saja masker merek Sensi yang ludes di pasaran sejak kemarin mengalami kenaikan harga yang fantastis.

Satu kotak masker 3 lapis merek  Sensi yang biasanya dijual seharaga Rp80 ribu satu kotak (50pcs), kini melonjak mulai dari harga Rp380 ribu hingga Rp425 ribu.

Kenaikan ini dikeluhkan para pembeli. "Wah gila ini masker mahal sekali, saya beli yang biasa aja ini mereknya enggak terkenal sudah Rp300 ribu satu kotak. Tadi yang Sensi saya tanya sudah Rp400 ribuan," keluh salah satu ibu-ibu yang enggan disebutkan namanya.

"Iya saya juga tadi beli ini empat box satunya Rp400 ribu, biasanya waktu saya beli masker untuk Haji di Kimia Farma saja satu kotak Rp80 ribu," timpal ibu paruh baya yang ada di lokasi.

Terkait dengan meningkatnya harga masker di pasaran, diakui oleh para pedagang lantaran meningkatnya permintaan di pasaran.

"Kalau di pasaran permintaan meningkat, harganya naik," lanjut dia.

Seperti diketahui, penggunaan masker sebenarnya sangat efektif untuk mereka yang menderita batuk dan pilek. Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan Sp.P (K), MSc, PhD bahkan mengatakan, virus corona sebenarnya menular lewat cipratan. Misalnya cipratan batuk dan bersin mengandung partikel partikel virus yang bisa menular jika partikel-partikel ini masuk ke saluran napas.

"Ini yang bahaya. Masker sebenarnya efektif untuk orang yang batuk atau bersin artinya, masker baik digunakan untuk pasien.  Tapi kalau yang tidak sakit tidak perlu kecuali kita gunakan saat pergi ke tempat kerumunan yang kita tidak tahu kondisinya gimana. Baru boleh dipakai. Jadi enggak usah borong masker. Dan lebih baik saat ini, hindari keramaian," kata dr Erlina saat wawancara dengan tvOne. 

Staf Khusus Presiden bidang hukum, DIni Purwono di kantornya

Istana Bantah SYL Soal Presiden Perintahkan Tarik Uang Bawahan di Kementan

Staf Khusus Presiden bidang Hukum menyebutkan, Presiden tidak pernah menginstruksikan anak buah untuk menarik uang dari bawahan di masing-masing kementerian dan lembaga.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2024