Kebun Binatang Bandung Rugi 100 Persen akibat Wabah Corona

Suasana Kebun Binatang Kota Bandung Jawa Barat, Jumat, 8 Juli 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Suparman

VIVA – Wisata kebun binatang Kota Bandung Jawa Barat mengalami kerugian 100 persen akibat pandemi virus Corona COVID-19. Bahkan. Namun dengan perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi di Kota Bandung hingga 12 juni 2020, pihak kebun binatang menyatakan tetap siap bekerja sama.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Marketing Communications Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden, Sulhan Safii menjelaskan, pihaknya tidak bisa menghindari situasi bisnis anjlok akibat pandemi Corona.

"Kita paham PSBB diperpanjang sampai 12 Juni. Demi kebaikan bersama kita dukung pemerintah. Tetap diminta tutup, ya kita ikuti anjuran pemerintah sampai tiba kita diperbolehkan buka, kita buka," ujar Sulhan kepada VIVA, Jumat 29 Mei 2020.

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup Usai Rugi Selama 4 Tahun 

Sulhan membandingkan, jika pada liburan pada musim Lebaran beroperasi, pihaknya bisa mendapat keuntungan 100 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. "Ya rugi 100 persen, hitungannya dari 23 Maret tutupnya. Kan sebenarnya masa lebaran ini kalau buka, rata-rata kita 120 ribu per hari," katanya.

Dia memastikan manajeman kebun binatang siap kooperatif dan melaksanakan anjuran pemerintah untuk menuruti anjuran protokol COVID-19 untuk memutus mata rantai penularan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Memang rugi. Tapi kalau itu bagian dari kebersamaan ya kita tidak perlu khawatir itu. Nanti Allah juga akan mengganti kerugian itu, jadi kalau kita enggak mau rugi ya gimana, banyak orang juga merugi saat ini," ujar dia lagi.

Baca juga: George Floyd Tewas di Lutut Polisi AS Berujung Penjarahan di Mana-mana

Pesawat AirAsia.

AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun pada Tahun 2023

PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melaporkan pendapatan yang naik 75,24 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 6,62 triliun, pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024