Jokowi: Ibu Kota Baru RI Tak Bergantung pada Energi Fosil

Presiden Joko Widodo membungkuk beri hormat sebelum pidato di Sidang Tahunan MPR. Salah satu yang disinggung dalam Sidang Tahunan adalah rencana ibu kota baru RI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan, persiapan pemindahan Ibu Kota baru dari Jakarta ke Kalimantan merupakan salah satu upaya mengurangi ketimpangan antar wilayah yang terjadi saat ini. Belanja negara pun pada 2020 sudah mulai difokuskan ke arah tersebut. 

Jokowi saat menyampaikan nota keuangan RAPBN 2020 di Gedung DPR, Jumat 16 Agustus 2019, mengatakan, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Ini membuat Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa. 

"Apabila kita membiarkan hal ini berlanjut tanpa ada upaya yang serius, maka ketimpangan akan semakin parah," ujar Jokowi. 

Jokowi mengatakan, ibu kota baru nantinya dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa. Konsep yang diusung pun modern, smart, and green city yang memakai energi baru dan terbarukan. 

"Tidak bergantung kepada energi fosil," tegasnya.

Jokowi pun memastikan meskipun tetap menggunakan APBN, porsinya akan ditekan sekecil-kecilnya. Sehingga tidak membebani anggaran pemerintah. 

"Dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN. Kita dorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," tegasnya. 

Dewan Perwakilan Rakyat sebelumnya langsung mendorong pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi untuk menyusun draf Rancangan Undang-Undang Pemindahan Ibu Kota. Setelah dilontarkan Jokowi dalam forum resmi di sidang tahunan paripurna DPR/DPD, hari ini, usulan itu disebut bukan lagi sekedar wacana.

Menlu Retno Marsudi Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya Presiden dan Menlu Iran

"Yang pertama kita dorong melakukan FS (studi kelayakan) secepatnya. Dan itu harus dimasukin RAPBN 2020. Pada saat yang sama juga menyiapkan RUU Pemindahan Ibu Kota, biar lima tahun ini selesai," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Said menuturkan Jokowi sudah amat serius memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. DPR pun, kata dia, siap membantu pemindahan lokasi pusat pemerintahan baru jika benar-benar terealisasi.

Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita Atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Sebab, jika rampung dalam lima tahun, Jokowi juga telah menyiapkan semacam pondasi mengenai Ibu Kota baru yang disebut berada di Provinsi Kalimantan.

"Biar lima tahun ini selesai. Jangan sampai Presiden jokowi menyisakan pekerjaan. Nanti presiden selanjutnya disiapkan semacam kursi manis," kata dia terkait rencana ibu kota baru RI tersebut. (ren)

Jokowi Ajak Elon Musk Investasi di RI, Ini Ragam Sektor yang Ditawarkan
Presiden Iran Ebrahim Raisi saat menumpang Helikopter Mi-171

Gantikan Raisi yang Tewas usai Kecelakaan Helikopter, Iran Bakal Gelar Pilpres 28 Juni

Setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi, Iran pada hari Senin, 20 Mei 2024, mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pemilihan presiden pada 28 Juni 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
21 Mei 2024