Mendagri: Provinsi Bogor Raya Masih Wacana Wali Kota

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Wacana pembentukan provinsi baru dengan nama Bogor Raya, dan lepas dari Jawa Barat, mencuat. Merespons hal tersebut, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo menegaskan, usulan itu masih berupa wacana.

Puluhan Komunitas Relawan Pro Prabowo di Bogor Raya Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

Dia menekankan, apalagi Kemendagri sedang moratorium atau diberhentikan sementara soal pemekaran daerah.

"Itu masih wacana Wali Kota, karena sampai sekarang ini sudah moratorium," kata Tjahjo di kantor KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis 22 Agustus 2019.

Satgas BLBI Sita Aset di Bogor Raya, Duo Harjono Protes

Tjahjo menjelaskan, hingga saat ini, sudah ada 314 aspirasi yang masuk ke kementeriannya untuk meminta otonomi daerah baru. Namun, masukan tersebut belum bisa diterima, karena Indonesia sudah memiliki 514 daerah sejauh ini.

"Sudah 314 aspirasi masyarakat (masuk ke Kemendagri), aspirasi tokoh masyarakat, aspirasi daerah, yang minta daerah otonomi baru. Sudah 314, baik provinsi maupun kabupaten kota. Kan, tidak mungkin itu, sekarang sudah 514 kabupaten kota, masa mau ditambah 500 lagi," kata Tjahjo.

Mendagri: ASN Harus Bangun Pola Pikir dan Budaya Kerja Melayani Publik

Wacana munculnya Provinsi Bogor Raya, diawali pernyataan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Ucapan politikus PAN itu, terkait kajian penyatuan Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Sukabumi menjadi provinsi.

Dia menyebut, kajian pembentukan provinsi Bogor Raya bertujuan memangkas jenjang birokrasi. Usulan ini masih menuai pro dan kontra.

Namun, Bima pede mengatakan, kajian Bogor Raya ini akan rampung pada akhir tahun. Kajian dalam proses yang dilakukan tim khusus. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya