Minim Gempa, Tapi Potensi Bencana Ini Ancam Ibu Kota Baru

Plaza Merah Putih di Ibu Kota Baru.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVAnews – Ibu kota baru sudah pasti akan dipindahkan ke kawasan Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur. Kaltim sedikitnya memiliki sembilan keunggulan, sehingga terpilih jadi lokasi ibu kota baru. Salah satunya minim bencana. Betulkah?

Penjelasan tertulis Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja yang dikutip VIVAnews.com, Kamis 29 Agustus 2019, menunjukkan, Kaltim tidak sepenuhnya bebas bencana. Meski potensi gempa di provinsi ini tergolong rendah, ada potensi bencana lain yang mengancam, yakni banjir. Sama seperti halnya Jakarta yang kerap menjadi langganan banjir tahunan.

Dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, yakni Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu, Balikpapan, Samarinda dan Bontang, delapan di antaranya memiliki potensi gempa yang rendah.

Hanya Kutai Timur dengan area bahaya 3.146.737 hektare dan Berau di wilayah seluas 2.124.000 hektare yang memiliki potensi gempa sedang.

Terkait potensi tsunami, Wisnu membeberkan ada 57.718 hektare wilayah bahaya di delapan kabupaten/kota. Namun semuanya berpotensi rendah, termasuk Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

Adapun untuk banjir, hampir di sepuluh kabupaten/kota dengan luas area bahaya 5.019.659 hektare memiliki potensi tinggi. Hanya dua wilayah saja, Mahakam Ulu dan Balikpapan yang potensi banjirnya masuk level sedang.

Bahkan Kutai Kartanegara, potensi terjadinya banjir bandang dan longsor termasuk kategori tinggi. Banjir memang menjadi salah satu kelemahan Kalimantan Timur, selain ketersediaan sumber daya air tanah yang rendah.

Selain banjir, potensi kebakaran hutan dan lahan, serta kekeringan di Kutai Kartanegara juga masuk level tinggi.

Beredar Info Pulau Tagulandang Tenggelam akibat Erupsi Gunung Ruang, Begini Kata Badan Geologi

Di luar itu semua, inilah sembilan keunggulan Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru:

Pertama, dekat dengan dua bandara besar di Balikpapan dan Samarinda.

Badan Geologi: Jumlah Gempa Embusan Gunung Ile Lewotolok Meningkat

Kedua, dekat dengan akses Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.

Ketiga, dekat dengan Pelabuhan Semayang Balikpapan.

Status Awas Belum Diturunkan, Gunung Ruang Semburkan Asap Putih Kelabu Setinggi 200 Meter

Keempat, ketersediaan infrastruktur jaringan energi dan air bersih.

Kelima, struktur demografi heterogen, sebagian besar merupakan pendatang.

Keenam, lokasi delineasi dilewati oleh ALKI II di sekitar Selat Makassar.

Ketujuh, bebas bencana alam gempa bumi dan kebakaran hutan.

Kedelapan, tidak berbatasan langsung dengan batas negara.

Kesembilan, memiliki ketersediaan lahan dengan status APL, hutan produksi dengan konsesi HTI dan hutan produksi yang bebas konsesi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya