4 Korban di Tol Cipularang Sulit Dikenali, Luka Bakar 80 Persen Lebih

Evakuasi korban kecelakaan maut Tol Cipularang Senin 2 September 2019
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

VIVA – Jenazah empat korban kecelakaan beruntun di ruas jalan Tol Cipularang Senin 2 September lalu hingga hari ini belum bisa teridentifikasi. Polisi pun menyebut proses identifikasi hanya bisa melalui pemeriksaan DNA. Hal ini lantaran luka bakar terhadap empat korban cukup parah, yakni di atas 80 persen.

Harley Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Pasutri Tewas

"Kondisi luka bakar 80 persen lebih. Jalan satu-satunya melalui pemeriksaan DNA. DNA tulang dari korban," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri Jakarta Selatan, Kamis 5 September 2019.

Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan DNA, Dedi pun meminta masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dan kemungkinan menjadi korban kecelakaan mendatangi RS Polri.

Gus Yahya Sebut Prabowo-Gibran Bagian dari Keluarga Besar NU

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang kehilangan keluarga pada saat kecelakaan agar segera melaporkan ke rumah sakit dengan membawa data data korban baik foto, ciri korban lainnya," katanya.

Nantinya, kata Dedi, pihak DVI akan mengambil sampel darah untuk diperiksa DNA-nya dan dicocokkan dengan DNA jenazah. Dari laporan pihak RS Polri, belum ada masyarakat yang mengaku sebagai keluarga korban.

Janda di Bandar Lampung Ditipu Dukun Alami Kerugian Rp81 Juta

"Jenazah saat ini sulit dikenali secara fisik dan jalan satu satunya melalui DNA," katanya.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Cipularang pada Senin, 2 September kemarin. Akibat kecelakaan ini delapan orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Empat korban sudah teridentifikasi sedangkan empat korban lainnya belum teridentifikasi lantaran mengalami luka bakar.

Dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang ini, polisi menetapkan dua tersangka yakni dua sopir dump truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan. Namun, dalam prosesnya satu sopir berinisial DH akhirnya meninggal dunia. Sementara satu sopir lainnya S masih dalam perawatan. Diduga kecelakaan ini lantaran kedua kendaraan truk tersebut mengalami rem blong.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya