Kabut Asap Pekat, Sekolah di Jambi Diliburkan

Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan mulai menyelimuti kota Jambi.
Sumber :
  • VIVAnews/Syarifudin Nasution

VIVA – Udara Kabupaten Tanjung Jabung, Jambi, terpolusi kabut asap. Pemerintah setempat mengumumkan sekolah mulai TK, SD, SMP dan SMA diliburkan sampai udara sudah bagus. 

Penanganan Karhutla di Sumsel Efektif, Jumlah Hotspot Terus Berkurang

Informasi dihimpun VIVAnews, kabut asap ini akibat kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah di Kabupaten Jambi sehingga anak sekolah pun diliburkan karena takut terjangkit Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Sekolah diliburkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Camat Nipah panjang Andi Helmi Agustinius mengatakan, di Nipah Panjang tidak ada kebakaran hutan dan lahan, hanya saja kecamatannya mendapat kiriman kabut asap dari kecamatan tetangga yang mengalami kebakaran hutan sampai saat ini. 

Viral Banyak Ular Gede Hangus Terbakar di Gunung Sindur Bogor

"Kebakaran saat ini di Hutan Taman Nasional Berbak Kecamatan Berbak  dan Kecamatan Sadu. Sedangkan kabut tebal di Nipah Panjang karena kiriman asap dari Taman Nasional Bebak," ujarnya.

Ia mengatakan, jarak pandang di Nipah Panjang berkisar 500-800 meter dan karena saking tebalnya asap, anak sekolah diliburkan menghindari penyakit ISPA. "Benar kita liburkan anak sekolah guna tidak terjangkit penyakit ISPA," ucapnya, Selasa 17 september 2019.

PLN IP Gerak Cepat Dukung Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di 3 Provinsi Ini

Andi menyebutkan, kabut asap tebal terlihat dari pagi, siang, sore dan malam, sehingga udara tidak sehat dihirup masyarakat.  "Untuk korban ISPA belum ada dan kita sarankan juga kepada masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan," ujarnya. 

Begitu juga kompleks perkantoran Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur,  jarak pandang semakin siang semakin terbatas. Beberapa pengendara harus berhati-hati dan harus menyalakan lampu utama.

"Kondisi udara Berbahaya yakni dari pukul 06.00-06.55 WIB dengan angka 440.39, 435.37 dan 372.56. Kemudian pada pukul 07.00-07.55 WIB, 08.00-08.55 WIB dan 09.00-09.55 WIB di angka 314.07 dengan status berbahaya," katanya. 

Akumulasi sampai pukul 11.55 WIB dengan indeks kualitas udara berwarna hitam dan sepanjang kemarau terjadi memang terjadi peningkatan tren inspeksi ISPA. Dilihat dari jumlah kunjungan pasien di Puskesmas yang ada di seluruh kecamatan.

"Untuk penderita ISPA bulan September di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi mencapai 453 kasus. Paling besar tetap berada di Kecamatan Dendang dan Berbak, serta di Kecamatan Dendang mencapai 98 kasus, berbanding dengan Puskesmas lainnya yang hanya sekitar 20-an kunjungan," ujarnya. [mus] 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya