Kapolri Sebut Korban Tewas Rabu Malam Bukan Pelajar Bukan Mahasiswa

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan tidak ada dari massa pelajar atau mahasiswa yang meninggal dunia setelah demonstrasi di sekitar gedung DPR. Meski begitu menurutnya ada satu orang yang diklaimnya sebagai perusuh yang tewas karena kekurangan oksigen.

Anggota Brimob, Ingat Baik-baik Pesan Kapolri Ini

"Saya jawab tidak ada pelajar atau mahasiswa yang saya ketahui itu yang meninggal dunia dalam bentrok atau dalam demo yang damai di sekitar DPR," kata Tito di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Namun Tito membenarkan adanya bentrok di Slipi malam tadi antara aparat keamanan dengan para perusuh.Dan polisi kata dia terpaksa melakukan langkah tegas. 

Tengok Cara Kapolri Ciptakan Iklim Investasi Kondusif

"Karena mereka membakar pos, merusak mobil kendaraan, menutup jalan raya, melempar menggunakan batu, flare persis seperti peristiwa 21 – 22 – 23 Mei lalu. Itu di daerah slipi. Dan kemudian informasi ada yang pingsan dan kemudian dibawa ke RS Polri, informasi yang sementara ini yang saya terima tadi pagi yang bersangkutan MD bukan pelajar bukan mahasiswa tapi kelompok perusuh itu. Dan tidak ada satupun luka tembak atau pun luka bekas penganiayaan, tidak ada," paparnya.

Tito mengungkapkan dirinya telah menginstruksikan pada jajarannya untuk tidak menggunakan senjata peluru tajam untuk mengawal dan menjaga para mahasiswa yang menjalankan aksi demonstrasi. Korban tewas kata Tito bukan karena tertembak.

Kapolri Perintahkan Jajaran Bayar dan Laporkan Pajak

"Saya juga sudah memerintahkan untuk tidak ada menggunakan senjata. Termasuk peluru tajam peluru karet pun tidak. Sehingga diduga hasil pemeriksaan sementara kemungkinan besar kekurangan oksigen karena kan itu padat sekali, padat sekali masyarakat yang ada di situ," angkanya.

Tito menambahkan mungkin saja korban meninggal memang mengidap penyakit tertentu. Untuk memastikan semua itu ia memerintahkan anggotanya untuk menemui keluarga korban.

"Atau mungkin dia ada gangguan lain fisiknya di dalam tubuhnya. Kita enggak tahu setiap orang itu ada yang sehat, ada yang sakit mungkin. Nanti kita akan koordinasi ke keluarga korban kalau boleh kita lakukan autopsi kita akan lakukan autopsi," jelasnya.

"Tolong teman-teman media, tolong jangan membuat kutipan yang provokatif. Sekali lagi, tidak ada pelajar dan mahasiswa pada saat peristiwa tadi malam di Jakarta," kata Kapolri lagi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya