Dua Mobil Pelat Merah Dirusak di Depan Kampus Unhas

Dua mobil pelat merah dirusak oleh massa pengunjuk rasa saat melintas di depan kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis sore, 26 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurdin Amir

VIVA – Dua mobil pelat merah atau kendaraan operasional pemerintah dirusak oleh massa pengunjuk rasa saat melintas di depan kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis sore, 26 September 2019. 

Unhas Antisipasi Kecurangan Berteknologi Canggih di UTBK 2024

Satu mobil di antaranya bahkan digulingkan di tengah jalan. Di badan mobil dicoret dengan kalimat “KAMI MARAH!” 

Tak lama setelah perusakan mobil itu, polisi kemudian membubarkan massa. Pendemo dan warga yang menonton kemudian kocar-kacir masuk ke kampus.

Guru Besar Unhas Buat Petisi soal Demokrasi, Rektor Tegaskan Tak Mewakili Institusi

Sebanyak 13 orang ditangkap oleh polisi dan sebelas di antaranya mahasiswa Universitas Hasanuddin dan dua pelajar. Mahasiswa yang ditangkap babak belur dihajar polisi.

Sebelum merusak mobil, mereka membagikan selebaran dengan berbagai tuntutan, antara lain: 

Guru Besar Unhas Ingatkan Presiden dan Aktor Politik Tetap di Koridor Demokrasi

1. Kami marah! Karena negara beserta tentara dan polisi dengan beringas mengusir, menggusur, menembaki dan membunuh saudara kami di Papua, Kulon Progo, Urut Sewu, Bara-Barayya, Polongbangkeng. 

2. Kami marah! Sebab pemerintah terus menerus menyerang kami dengan aturan-aturan yang menyiksa. Mereka mencoba mengatur kami mulai dari cara berpakaian hingga selangkangan kami. 

3. Kami marah! Sebab para kapitalis terus menerus mencoba membinasakan hidup kami. Merusak alam; membakar hutan, menimbun laut, menghancurkan gunung, menggusur ruang hidup setiap spesies, membangun banyak bangunan-bangunan artifisial, hingga mengontrol apa yang mesti dan tidak kami konsumsi. Mereka terus-menerus mengeruk segala sumber daya alam dan seisinya hanya untuk memperkaya diri.

4. Kami marah! Tak ada kompromi untuk penguasa dan para kapitalis!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya