Dandhy Laksono Ingatkan Kejatuhan Soeharto dan Runtuhnya Tembok Berlin

Jurnalis dan sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono, dalam konferensi pers di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Ridho Permana

VIVA – Jurnalis dan sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono, mengaku tak surut meski sempat sempat ditangkap polisi, dan dia kini berurusan dengan hukum.

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

Dandhy meyakini, tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Sama seperti ketika Soeharto berkuasa, akhirnya bisa juga ditumbangkan oleh mahasiswa melalui gerakan reformasi.

"Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa 32 tahun Soeharto berkuasa, akhirnya bisa dilakukan reformasi. Begitu juga dengan runtuhnya tembok Berlin. Ada potensi di masyarakat yang tidak bisa diremehkan. Ada atau tidak kasus saya, mahasiswa akan tetap bergerak," katanya dalam konferensi pers di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Suci Winata Istri Ke-4 Ari Sigit Melahirkan Cicit Soeharto

Menurut Dandhy, hal yang dia dan Ananda Badudu alami sekarang hanyalah kasus kecil untuk menarik perhatian. Tapi masyarakat hendaknya berfokus pada masalah utama.

Dandhy mengklaim, keluarganya tetap mendukung, begitu pula dengan para kerabat dan tetangganya. "Keluarga saya seperti biasa, mendukung. Tetangga, teman di RT, tetangga memberikan dukungan. Terima kasih telah men-support saya," paparnya.

Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae, Anies Bilang "Situasinya Memang Amat Serius"
Presiden Soeharto

4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan

Saat Soeharto menjabat presiden, empat jenderal ini menjadi orang yang menakutkan baginya. Sebab, keempat jenderal ini berani untuk menentang segala kebijakan orde baru.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024