Ratusan Sapi di Manggarai NTT Mati karena Kekeringan

Sapi di NTT mati karena kekeringan.
Sumber :
  • Jo Kenaru/VIVAnews.

VIVA – Ratusan ekor sapi di Desa Nuca Molas, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengalami mati massal. Warga setempat mengatakan ternak mereka mati akibat kehabisan pakan imbas dari kemarau panjang yang melanda wilayah itu dalam tujuh bulan terakhir.

Gunung Ile Lewotolok Erupsi Lontarkan Abu Kelabu-hitam Setinggi 800 Meter

Kepala Desa Nuca Molas, Burhima, mengatakan, sapi-sapi yang mati merupakan milik warga tiga kampung yaitu Labuan Ntaur, Peji, dan Konggang. Dijelaskan Kades Burhima, dari total 1.457 populasi sapi di desanya, sedikitnya sudah 208 ekor yang mati.

Angka itu berdasarkan laporan yang masuk hanya dalam dua pekan terakhir. Bangkai sapi yang ditemukan rata-rata sapi berbobot maksimal dengan kisaran harga jual Rp6 juta hingga Rp7 juta. Bangkai sapi kebanyakan ditemukan di padang, namun tidak sedikit juga mati di dekat permukiman.

Sineas Bali, NTB, NTT, Merapat! Fesbul Buka Pendaftaran Seleksi Film Lokus 4

Pantauan VIVAnews yang datang meliput kejadian tersebut mendapati puluhan bangkai sapi ditemukan membusuk di ladang Pangka Mese. Daerah itu menjadi pusat pakan ternak di desa berpenduduk 1.457 jiwa itu.

"Ini semua akibat kekeringan panjang pak. Seperti yang kita lihat ini sapi mati di mana-mana. Tinggal hitung berapa kerugian yang diderita warga, sudah miliar pak. Kemudian kematian sapi di sini pasti terus terjadi karena memang kemarau ini tampaknya masih panjang," kata Burhima, Rabu 16 Oktober 2019.

Gunung Lewotobi Erupsi Dua Kali pada Jumat Dini Hari, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 2 Km

Dari total luas hampir dua ribu hektare, sekitar 70 persen wilayah Desa Nuca Molas merupakan wilayah perbukitan dan padang savana untuk ribuan ekor rusa, sapi, kambing, kera ekor panjang serta burung maleo yang mendiami pulau yang memiliki pasir panjang paling top di NTT ini.

Namun, kemarau panjang yang melanda wilayah ini sejak April 2019 membuat kawasan ini meranggas kering. Dua titik mata air yakni Wae Lamba dan Pertai juga mati akibat kekeringan, padahal dua sumber air merupakan penyangga ekosistem di daerah itu. Kekeringan ini diklaim paling parah yang melanda Nuca Molas dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Sudah hampir tujuh bulan hujan tidak pernah turun lagi. Sudah kehabisan pakan, ternak kami tidak bisa minum air. Kalau tiap hari sapi-sapi ini mati maka kerugian yang diderita warga makin besar karena sudah tentu kehilangan pendapatan yang berimbas ke ekonomi warga di sini,” katanya.

Pantauan VIVAnews, sapi-sapi yang masih bertahan di padang terlihat kurus kering dan lunglai. Beberapa ekor sapi bahkan sudah tak sanggup berdiri. Sapi-sapi di Nuca Molas terdiri atas jenis sapi merah dan sapi putih (ongol).

Ilustrasi daging sapi

Daftar Harga Pangan 15 Mei 2024: Beras, Cabai, hingga Daging Sapi Naik

Harga komoditas pangan beberapa di antaranya masih mengalami kenaikan. Hal ini terlihat pada komoditas beras, cabai merah keriting, cabai rawit merah, hingga daging sapi.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024