Mendag: Ekonomi Kita Lambat dan Suram

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVAnews - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan saat ini kementeriannya terus melakukan pemangkasan atau menyederhanakan izin yang tidak perlu untuk meningkatkan nilai investasi dan industri ke Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai cara agar tetap menjaga stabilitas ekonomi di tanah air mengingat saat ini perekonomian secara global tengah mengalami penurunan.

"Ekonomi secara global terus menurun, kita tidak bisa pungkiri itu, bahkan ekonomi kita (Indonesia) saja sekarang sedang lambat dan suram," katanya usai memberikan penghargaan pada Trade Expo 2019, ICE BSD, Tangerang, Kamis, 17 Oktober 2019.

Karena itu, lanjut dia, untuk menjaga ekonomi tetap stabil, Presiden Joko Widodo meminta agar seluruh menteri memangkas atau menyederhanakan proses izin yang tidak penting. Termasuk yang mereka lakukan yakni dengan memberikan kemudahan akses dan izin para UKM untuk bisa naik kelas, mendunia dengan cara ekspor.

Menurut Enggar, memudahkan perizinan para UKM akan bantu menstabilkan atau meningkatkan ekonomi di Indonesia. Hingga bisa pula menarik investor dengan hasil produk UKM yang tentunya mengangkat budaya ataupun ciri khas Indonesia yang menjadi daya tarik.

"UKM ini sangat membantu menstabilkan ekonomi," katanya.

Enggar berkaca pada masa kerusuhan di tahun 1998, di mana saat itu ekonomi goyah, tapi pemerintah masih bisa bertahan dengan bantuan masyarakat yang berdagang dengan hasil produksi kecil mereka.

Maka dari itu, lanjutnya, saat ini kembali mereka lakukan dengan membantu UKM untuk bisa memasarkan produk mereka ke luar negeri, terutama dengan negara bilateral dan delapan negara mantan Uni Soviet.

"Di mana, kita telah ada perbincangan dengan mereka, seperti mereka memang butuh buah-buah tropis seperti di Indonesia ataupun bahan komoditi yang ada, karena iklim yang ada pada negara mereka tidak bisa menghadirkan itu," ujarnya.

Tingkatkan Porsi TKDN Berbasis UKM Binaan, Ketua DPD RI Apresiasi PT SIG

Selain membuka pasar internasional untuk UKM, Kementerian Perdagangan juga memberikan penghargaan untuk memberikan grade atau penilaian tersendiri bagi para UKM hingga, lebih percaya diri dalam memasarkan produknya.

"Kita juga berikan penghargaan kepada 10 UKM yang terpilih, dan sudah sangat layak untuk melakukan ekspor. Ini sebagai cara kami juga untuk merangsang para UKM agar lebih meningkatkan kualitas produksi mereka," ujarnya.

Grab Indonesia Tegaskan Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Angin Segar Bagi Industri

Sementara, CEO PT Anugrah Tiga Putra, Calvin Yong, mengungkapkan dengan kemudahan izin dan juga penghargaan yang diberikan pemerintah, dapat membantu UKM meningkatkan daya jual beli mereka, bahkan hingga melakukan ekspor.

"Tentu ini salah satu kebijakan yang baik dari pemerintah, karena UKM seperti milik saya ini yang sudah dirintis dari tahun 2015, bahkan hingga menjadi perusahaan cukup besar, bisa dengan mudah memasarkan produk hingga ke luar negeri," katanya.

Upaya Ketum GP Ansor Gus Addin Galang Diaspora di 20 Negara Disambut Baik Jokowi

Perusahaan yang memproduksi minuman kemasan yakni cokelat bubuk ini telah diekspor ke mancanegara, salah satunya Singapura.

"Produk ini sudah ekspor ke Singapura juga dan ada yang sudah masuk ke retail modern Malaysia juga, untuk negara lainnya mudah-mudahan bisa menyusul untuk ekspor," tuturnya.

Muhibuddin, Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Kemenag

Program Pemberdayaan Ekonomi Umat 2024, Kemenag Targetkan Bikin 100 Titik Baru

Kementerian Agama atau Kemenag RI, semakin gencar ikut serta dalam program pemberdayaan ekonomi umat pada 2024 ini. Untuk itu, ditargetkan ada penambahan 100 titik baru. 

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024