Saran Sutrisno Bachir untuk Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sumber :
  • Biro Setpres

VIVA – Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional Indonesia atau KEINSutrisno Bachir, terlihat hadir menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat 18 Oktober 2019.

Festival Semarapura Kembali Digelar, Pemkab Klungkung Siapkan Ribuan Seniman dan Booth UMKM

Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga disebut-sebut layak masuk dalam bursa kabinet Jokowi-Ma'ruf. 

"Kabinet yang akan datang berbicara mengenai ekonomi, bahwa ini di dunia sedang jadi perlambatan di negara-negara tetangga, kita mayoritas alami perlambatan," kata Sutrisno, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. 

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

Tapi ada negara yang justru ekonominya baik. Seperti Vietnam dan Thailand. Pertumbuhan ekonomi kedua negara itu justru bagus. Berbeda dengan Indonesia.  "Kalau mereka bisa, kita mestinya lebih bisa," katanya. 

Sebab ia melihat, Indonesia punya segalanya. Baik pasarnya, sumber alamnya, hingga talenta yang banyak dan bisa melakukan sesuatu untuk berkembang di tengah situasi ekonomi global yang turun layaknya Vietnam dan Thailand tersebut. 

Hasto Sebut Banyak Pengurus PDIP Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

"Kita ini dibandingkan bangsa-bangsa lain, lebih pinter cuma tadi enggak percaya diri saja. Ini yang saya kira kita harus ikuti Pak Jokowi. Pak Jokowi itu sangat pede kalau kita ini bisa jadi bangsa besar," kata dia. 

Dia juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi, bahwa selama KEIN dibentuk, masukan-masukan dari mereka bisa membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi terutama. 

Namun, tidak hanya itu. Bahkan Jokowi sempat menanyakan ke Sutrisno soal investasi. Terutama masalah investor masuk yang dianggap bisa mematikan UMKM dan koperasi

"Dia banyak menanyakan itu misalnya kalau kita mengundang investasi itu seolah-olah kan UMKM dipinggirkan. Ini yang perlu masyarakat tahu bahwa mengundang investasi itu tidak sama dengan meminggirkan pengusaha UMKm ataupun koperasi," jelasnya.

Dia menjelaskan ke Jokowi, bahwa investasi harus menggandeng pelaku UMKM dan koperasi. Apakah itu besar atau kecil. 

"Misalnya perusahaan Astra ini jangan dikuasai semua dari hulu ke hilirnya. itu harus mengikutsertakan UMKM. Itu lah kira-kira tekad Pak Jokowi dan usulan KEIN seperti itu," jelasnya. 

Maka, investasi yang masuk harus seiring sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Jangan sampai gini rasio malah melebar.

"Jadi jangan sampai investasi atau pertumbuhan ekonomi kita itu membuat gini rasio kita semakin melebar. Justru harus semakin kecil," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya