VIVAnews -- PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) II Bandung memperkirakan kerugian yang harus ditanggung akibat aksi suporter Persebaya atau bonek, mencapai Rp105 juta.
"Ini baru kerugian dari tiket gratis," ujar juru bicara PT Kereta Api Daop II Bandung, Bambang Setyo Prayitno kepada wartawan, Senin 25 Januari 2010.
Kerugian lainnya belum didata, karena harus melihat jenis kerusakan yang ditimbulkan akibat ulah bonek ini. Adapun kerugian akibat tiket gratis bonek yang berjumlah 4.500 orang, saat di pulangkan dalam dua gelombang dari Stasiun Rancaekek, Bandung, sebesar Rp 105 juta.
Gelombang pertama, sekitar 2.500 orang diangkut pada pukul 01.47 WIB, Minggu dini hari, 24 Januari 2010 dengan menggunakan kereta api khusus yang disebut kereta api luar biasa.
Gelombang kedua berisi sekitar 2.000 orang menggunakan Kereta Api Pasundan yang diberangkatkan Minggu pagi pukul 07.10 WIB. Dari total 4.500 orang dengan harga tiket Rp 38.000 per orang. Maka total nilainya sebesar Rp105 juta.
Menurut Bambang, kerugian ini akan ditanggung oleh Walikota Surabaya sesuai kesepakatan sebelumnya. "Ini sudah dibicarakan dengan Walikota Surabaya melalui Pembina Yayasan Suporter Surabaya Wastomi Suhari," ujar Bambang.
Selanjutnya, akan segera dikirim klaim kerugian kepada kantor pusat PT Kereta Api untuk kemudian diteruskan ke Walikota Surabaya. "Akan kami lakukan secepatnya setelah penghitungan semua kerugian selesai," katanya.
Laporan: BAR | Bandung