Penyebab Belum Masuknya Musim Hujan Meski Sudah di Penghujung Tahun

Cuaca cerah di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Lalu lintas di Ibu Kota menjadi sepi setelah muncul imbauan kerja dan belajar dari rumah untuk memutus rantai penularan virus corona.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap sebab Indonesia tidak kunjung mengalami musim hujan, sekali pun 2019 dalam satu bulan lagi akan berakhir. 

Indonesia Dilanda Gelombang Panas? Begini Penjelasan BMKG

Menurut Deputi Klimatologi BMKG Adi Ripaldi, dua fenomena, yaitu el niño dan dipole mode, menjadi sebab musim kering terus berlangsung di sebagian besar wilayah di Tanah Air.

"Di tahun ini di semester satu 2019, kita ada el niño walaupun lemah. Bulan Julinya netral. Ada juga gangguan kedua namanya dipole mode," ujar Adi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat 29 November 2019.

Indonesia Terancam Cuaca Panas Ekstrem, Berikut Tips Menjaga Kulit Tetap Sehat

Adi menyampaikan, dipole mode, atau anomali suhu permukaan laut di Samudera Hindia, membuat suhu perairan di Indonesia dingin. Kondisi itu berdampak kepada berkurangnya juga pembentukan awan yang membuat intensitas hujan mengecil.

"Laut dingin menyebabkan baliknya angin musim kita juga terlambat," ujar Adi.

Buah-buahan yang Baik Dikonsumsi Saat Cuaca Panas, Bisa Cegah Dehidrasi!

Adi juga mengemukakan, dampak serupa terjadi akibat el niño atau anomali angin dan suhu air di belahan timur Samudera Pasifik. Saat ini, baru 16 persen wilayah Indonesia yang mengalami musim hujan dan musim hujan secara merata diperkirakan baru berlangsung mulai Februari dan Maret 2019.

"Dua faktor ini, suhu laut kita yang dingin, dan angin musimnya yang terlambat, yang membuat awal musim hujan kita terlambat," ujar Adi. (ren)
 

Gempa Bumi Guncang Mataram NTB dan Bali

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018

Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Bali diguncang gempa bumi bermagnitudo 5,2 pada pukul 05:09 WIB, yang berpusat di 97 kilometer Barat Daya Lombok Barat NTB

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024