Empat Pemuda Bawa Bendera Bintang Kejora Saat Misa Dipulangkan

Pasukan TPNPB kibarkan bendera bintang kejora.
Sumber :
  • Repro Facebook

VIVA – Empat pemuda pembawa bendera bermotif bintang kejora dalam ibadah misa di Gereja Katolik Gembala Baik Abepura dipulangkan setelah sempat diamankan Polres Jayapura Kota, Minggu, 1 Desember 2019. Mereka dipulangkan usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Jayapura Kota.

Viral Siswa Gunakan Atribut Bintang Kejora di Dogiyai Papua Tengah

Empat pemuda berinisial MY, DT, DD dan PH. Tiga di antaranya merupakan mahasiswa di tiga perguruan tinggi Kota Jayapura dan satu pemuda lulusan salah satu SMA di Jayapura.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas mengatakan, hasil interogasi terhadap keempat orang tersebut belum memenuhi unsur tindak pidana makar sebagaimana dalam KUHP sehingga dipulangkan.

Kaleidoskop 2023: 4 Ulama Murtad, Reaksi Tentara Israel Melihat Pasukan Elit TNI AL Kopaska

“Mereka kita pulangkan ke tempat tinggal mereka masing-masing. Setelah dilakukan penyelidikan, ” ujar AKBP Gustav Urbinas kepada wartawan di Mapolres Jayapura Kota, Papua, Senin, 2 Desember 2019.

Menurut Gustav, empat pemuda ini statusnya sebagai saksi dalam tahap penyidikan dan untuk sementara karena sudah selesai interogasi sehingga mereka pulangkan. Untuk selanjutnya dilakukan kajian terhadap penyidikan lanjutan.

Asal Usul Bendera Bintang Kejora yang Dikibarkan AMP di Yogyakarta

Selain itu, polisi juga telah melakukan klarifikasi terhadap dua pastor yang memimpin misa dalam ibadah tersebut dan satu pengurus paroki. Dari hasil klarifikasi, pihak gereja menjelaskan secara umum bahwa empat pemuda bukan jemaat tetap.

“Pihak gereja tidak pernah mengizinkan mereka untuk melakukan aksi itu. Keberadaan mereka baru diketahui pada saat ibadah misa berlangsung karena mereka duduk di belakang,” kata Kapolresta.

Gustav menyebutkan penahanan empat pemuda itu dilakukan secara persuasif tanpa upaya paksa dan berlangsung setelah ibadah misa selesai. “Ketika mereka diamankan tidak ada tindakan polisi karena sedang beribadah. Tapi setelah ibadah selesai dan masyarakat sudah pulang baru kita ajak mereka ke polsek. Polisi yang amankan mereka tidak berpakain preman bukan pakaian seragam,” tuturnya.

Polisi juga telah mendalami motif empat pemuda tersebut yang mana mereka mengaku awalnya datang atas seruan selebaran 1 Desember memperingati HUT bangsa Papua yang bertempat di Lapangan Trikora Abepura.

Namun saat melintas di Lapangan Trikora tak ada tanda-tanda peringatan tersebut sehingga mereka melanjutkan perjalanan ke Gereja Katolik Gembala Baik Abepura dengan membawa bendera bintang kejora yang diikat ke kayu dan diikat ke punggungnya.

Pada saat mereka diamankan, jelas Gustav, polisi juga mengamankan temuan dua lembar bendera dengan motif bintang kejora berukuran 120 cm x 57 cm dan 2 lembar ukuran kecil 54 cm x 30 cm. Bendera tersebut dibuat mereka sendiri dengan cara mengecat kain putih polos dan membuatnya menjadi bermotif bendera bintang kejora. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya