Peduli Suaka Orangutan, Adik Prabowo Resmikan PSO Arsari di Kaltim

Hashim S Djojohadikusumo (tengah)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pengusaha sekaligus politikus Gerindra, Hashim S Djojohadikusumo meresmikan Pusat Suaka Orangutan (PSO) ARSARI di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 2 Desember 2019. Hashim yang juga adik Prabowo Subianto itu dikenal peduli dengan satwa liar yang dilindungi.

Anies Tak Mau Berandai-andai Jadi Menteri Prabowo: Emangnya Ditawarin

Hashim punya alasan tentang kepedulian ini dengan mresmikan PSO Arsari. Ia menekankan perlu ada kepastian satwa liar seperti orangutan bisa dilindungi.

“PSO ARSARI ini untuk menjawab kebutuhan suaka orangutan yang sudah tua dan bertahun-tahun berada dalam kandang karena dipelihara manusia secara ilegal. Disita dari perdagangan satwa ilegal sejak bayi. Alasan kesehatan, dan kondisi lain yang tidak memungkinkan dilepasliarkan ke alam,” kata Hashim, dalam keterangannya, Selasa, 3 Desember 2019.

PKS soal Pertemuan dengan Prabowo: Sudah Dialog Tinggal Diatur Jadwal

Dia berharap dengan PSO Arsari maka setidaknya bisa menyelamatkan populasi orangutan dari kepunahan. Selain ancaman kepunahan, masih ada beberapa persoalan yang dialami orangutan seperti dirantai sampai disiksa oleh oknum tak bertanggung jawab.

“Melalui upaya ini, kami ingin memastikan mereka bahagia di hari tuanya, tidak terkurung dalam kandang sampai akhir hidupnya,” ujar Hashim yang juga Ketua Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (YAD) itu.

Anies Sebut PKS Sedang 'Galau'

Kemudian, Hashim menceritakan dari beberapa satwa orangutan yang menghuni PSO Arsari punya cerita tersendiri. Misalnya, orangutan yang diselamatkan dari peliharaan ilegal bernama Bento. Orangutan jenis kelamin pria itu berhasil diselamatkan pada 8 September 2005.

Ada juga otangutan jantan lainnya yang diberi nama Iskandar. Satwa liar ini berhasil diselamatkan ketika masih bayi dari perdagangan ilegal untuk diselundupkan ke Filipina pada 30 Oktober 2004.
Kedua hewan primata itu kini sudah menghuni kandang karantina PSO ARSARI yang berada di area Kelurahan Maridan, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Awalnya, Bento dan Iskandar ditranslokasi Balai Konversi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Kalimantan Timur bersama YAD. Mereka bisa dipulangkan kembali ke Kalimantan pada 3 Oktober 2019.

Adapun PSO ARSARI didirikan sejak 2016. PSO ini kemudian dikukuhkan dalam perjanjian kerja sama antara YAD dengan BKSDA Kalimantan Timur pada 15 Maret 2019.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya