Tito Karnavian Tantang Wakil Bupati Nduga yang Minta Polri-TNI Ditarik

Mendagri Tito Karnavian
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menjawab keinginan Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge, yang menyatakan mundur dari jabatannya. Wentius meminta agar pasukan TNI-Polri ditarik dari wilayah itu. Namun kemudian Tito menantang balik apakah dia bisa menjamin Nduga bisa aman tanpa keberadaan TNI-Polri.  

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Mantan Kapolri ini juga menjelaskan alasan keberadaan pasukan TNI dan Polri di Nduga. Hal itu dilakukan akibat adanya pembantaian 34 orang pekerja PT Istaka Karya saat mengerjakan proyek jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, pada Minggu 2 Desember 2018.

Sampai kini, menurut dia, para pelaku pimpinan kelompok Eganis Kogoya masih belum ditemukan. Maka penegakan hukum, menurut Tito, dilakukan dengan menurunkan pasukan. Namun, jika pilihannya adalah pendekatan lunak maka harus ada jaminan kepastian bahwa hal serupa tidak akan terulang.  

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

"Mau cara soft, mau baik-baik sama mereka atau mau cara penegakan hukum. Kalau cara baik-baik, soft pada mereka, terima enggak keluarganya korban ini. Terus kalau terulang lagi bagaimana. Siapa yang bisa jamin," kata  Tito di Istana Bogor, Jabar, Jumat 27 Desember 201.

Tito menegaskan kembali bahwa keberadaan Polri adalah dalam rangka penegakan hukum. Sementara TNI juga diturunkan dalam rangka membantu lantaran medan yang sulit. 

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Tito mengaku, banyak juga anggotanya yang tewas karena tertembak. Dia juga sudah meminta jaminan kepada tokoh setempat, namun menurutnya tidak ada yang bisa menjamin keamanan di sana.

"Artinya kan harus ada perlindungan di sana. Jangan salah, beberapa masyarakat kelompok masyarakat ada yang takut. Baik yang kelompok masyarakat pendatang maupun yang asli di situ juga takut pada mereka. Di mana perlindungannya ya dari negara, TNI dan Polri," lanjut dia.

Terkait pengunduran diri wakil bupati, Tito mengaku hingga kini belum menerima surat permintaan itu. Kalau pun ada, lanjut dia, akan dilihat lagi apakah alasannya memang kuat atau tidak.

"Saya sudah telepon Kapolda Papua, Kabinda Papua untuk menghubungi yang bersangkutan. Mengundurkan diri benar apa tidak. Kalau mengundurkan diri ya keluarkan surat. Nanti kita proses," katanya. 

Sebelumnya, Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya di hadapan masyarakat Nduga, Selasa 24 Desember 2019. Wentius mengundurkan diri sembari mengaku tak sanggup melihat sejumlah kekerasan hingga pembunuhan yang menimpa warga sipil di sana.

Wentius mengatakan jabatannya harus dilepas atas nama jenazah-jenazah warga Nduga. Termasuk jenazah ajudan dan sopirnya sendiri yang turut tewas ditembak.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya