Miris, Demi Seragam Keraton Agung Sejagat Kasnan Rela Berutang

Kirab Keraton Agung sejagat
Sumber :
  • Twitter @aritsantoso

VIVA – Potret memilukan terjadi pada salah satu mantan pengikut kerajaan palsu pimpinan Totok Santoso. Ia adalah Kasnan seorang petani berusia 40 tahun yang kini harus menanggung utang akibat tertipu ikut dalam kegiatan Kerajaan Agung Sejagat.

Gerindra dan Demokrat Siap Berkoalisi di Pilgub Jawa Tengah

Kasnan rela mengeluarkan uang jutaan rupiah dengan cara berutang kepada sejumlah teman dekatnya. Warga Dusun Conegaran, Desa Triharjo, Kulon Progo ini telah bergabung dengan Kerajaan Agung Sejagat (KAS) sejak 10 bulan yang lalu.

Usai pimpinan KAS ditangkap Kepolisian Polda Jawa Tengah, Kasnan kini hanya bisa menyesal dan memikirkan bagaimana harus melunasi utang yang dia peroleh dari teman-temannya. 

Pemda dan Polres Purworejo Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Uzbekistan di Alun-alun

Kasnan menuturkan, dirinya dapat bergabung dengan KAS bermula dari ajakan sejumlah teman untuk berkumpul di tempat Sudadi warga Desa Plumbon, Kapanewon Temon, yang sudah terlebih dahulu menjadi anggota keraton palsu tersebut.

Di lokasi tersebut, Ia diberitahu ihwal KAS berdiri. Dan saat ini, KAS disebutnya adalah organisasi yang fokus pada kegiatan sosial kemanusiaan dan tidak sedikitpun menyinggung soal kerajaan maupun janji-janji ratusan juta. Jadi, saat kirab di Purworejo itu diketahui perihal Keraton Agung Sejagat.

Tugas Nokia Sudah Tuntas

Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Susanto dan permaisurinya, Fanni Aminadia.

Selama 10 bulan tersebut, Kasnan mengakui telah menggelontorkan sejumlah uang, mulai dari pendaftaran sebesar Rp1,5 juta, iuran dan biaya operasional, serta membeli seragam dinas KAS seharga Rp2 juta.

"Saya memperoleh uang tersebut dengan cara berutang, terpaksa dilakukan karena tidak punya penghasilan tetap, dan sampai sekarang seragam baru yang baru sekali pakai belum lunas," jelas Kasnan, dikutip Sabtu 18 Januari 2020.

Atas kejadian ini, Kasnan mengaku sakit hati dan dirinya tidak akan pernah bergabung dengan organisasi semacam itu. Ia pun menganggap hal ini adalah musibah dan tidak akan menuntut apapun.

Sementara itu, menurut Tokoh Masyarakat tempat Kasnan tinggal, Samsu Giharto berharap apa yang sudah dialami para pengikut KAS menjadi pelajaran bagi siapapun untuk tidak terjerumus ke lubang yang sama.

Ia pun meminta, pihak terkait seperti pemerintah dapat membantu persoalan mental para korban KAS dan memberikan pendampingan agar tak berdampak buruk pada kehidupan korban selanjutnya.

Laporan Kontributor: Ari Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya