VIDEO ILC: BMKG Buka-bukaan soal Curah Hujan Ekstrem Jabodetabek

Anak-anak bermain air di underpass Jalan Angkasa yang terendam banjir, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). Hingga Selasa (25/2) sore sejumlah kawasan di Ibu kota masih terendam banjir.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) buka-bukaan penyebab banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek kemarin, 25 Februari 2020. Dari hasil pengamatan yang dilakukan, banjir yang terjadi memang karena curah hujan yang masuk kategori ekstrem.

Terpopuler: SYL Bayar Biduan Pakai Uang Korupsi, Jokowi Down dan Tangerang Banjir

"Kalau dilihat dari curah hujannya itu memang sudah sangat tinggi intensitasnya, masuk kategori ekstrem," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab di acara ILC tvOne dikutip VIVAnews, Rabu 26 Februari 2020.

Dia menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir ini ada penelitian bahwa kondisi curah hujan ekstrem itu sangat sering terjadi. Hal itu didata semenjak tahun 1950 sampai dengan sekarang atau hujan yang melanda akhir-akhir ini.

Belum Mampu Atasi Banjir dan Macet di DKI, SPJ beri Rapor Merah Kinerja Heru Budi

Berdasarkan data yang dimiliki BMKG pada tahun 1918-1950, sambung dia, curah hujan ekstrem itu baru terjadi dengan selang interval atau jarak 10-20 tahun. Namun, dia menegaskan, akhir-akhir ini malah semakin sering terjadi. 

"Tahun ini ada (hujan) ekstrem, 2015, 2014, 2013 ada. 2008 dan 2007 juga ada," sambungnya. 

Hujan Deras, 6 Kecamatan di Tangerang Terendam Banjir

Lebih lanjut, BMKG pun membandingkan curah hujan 1 Januari 2020 dengan yang terjadi pada 25 Februari 2020. Simak video lengkapnya, di sini:

>
Banjir bandang di Al Ais, Madinah, Arab Saudi

Hujan Lebat Mengguyur Arab Saudi, Madinah Diterjang Banjir Bandang

Hujan lebat disertai angin kencang melanda bagian utara Kerajaan Arab Saudi. Tingginya intensitas hujan di wilayah Kerajaan menyebabkan banjir bandang

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024