Mensos Kucurkan Rp350 Miliar Buat Renovasi Balai Rehabilitasi Sosial

Menteri Sosial Juliari P Batubara
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVA – Kementerian Sosial Republik Indonesia menggelontorkan anggaran hingga ratusan miliar untuk merenovasi kantor Balai Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mental ( BRSPDM) di seluruh pelosok negeri ini. 

Rumah di Jaktim Roboh saat Renovasi, 1 Warga Tewas Tertimpa

"Rp350 miliar untuk keseluruhan perbaikan," kata Mensos, Juliari P Batubara saat meninjau BRSPDM Kota Bengkulu, Selasa, 3 Maret 2020. 

Anggaran sebesar itu untuk melakukan perbaikan terhadap 41 balai rehabilitasi sosial yang ada di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, hanya 4 kantor yang akan di renovasi secara besar besaran. "Jadi, sisanya 37 renovasi rutin," katanya. 

Chandrika Chika Bakal Jalani Rehabilitasi di BNN Lido

Tentunnya, renovasi ini bertujuan bagaimana kualitas dan fasilitas kegiatan yang berada kantor balai disabilitas ini berjalan dengan baik. 

"Kita harapkan balai udaranya nyaman dan fasilitasnya nyaman. Kita bekerja tidak mudah kita merehabilitasi manusia  berurusan dengan orang tidak mudah," tuturnya.

Polisi Serahkan Selebgram Chandrika Chika ke BNNK Jaksel soal Kasus Narkoba, Mau Rehab?

Selain itu, Juliari memastikan bahwa kedisabilitasan tidak akan mencegah dan menghambat seseorang untuk bisa berkarya dan berprestasi. Seperti halnya penyandang disabilitas mental Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna" di Bengkulu yang mampu memproduksi sirup kalamansi.

Stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental telah dipatahkan oleh Kemensos melalui layanan rehabilitasi sosial. Penerima pelayanan bisa pulih, dengan berbagai macam pendekatan humanis dan terapi penghidupan.

"Tahun ini saya mengalokasikan peningkatan anggaran untuk optimalisasi program rehabilitasi sosial karena sifatnya jangka panjang. Saya melihat bahwa balai rehsos harus jadi etalase dari kemensos yang dilihat langsung masyarakat." katanya. 

BRSPDM Dharma Guna di Bengkulu memberikan layanan rehabilitasi sosial berdasarkan arah baru kebijakan program rehabilitasi sosial 5 klaster new platform. Salah satunya adalah terapi penghidupan (livelihood therapy). 

Tujuannya, lanjut dia, dari terapi penghidupan di balai ini agar penerima pelayanan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah dimiliki, terdiri dari pembuatan sirup kalamansi, keterampilan membuat batubata, keterampilan perikanan, keterampilan membatik dan keterampilan pertanian. 

"Terapi penghidupan yang kini menjadi primadona para penerima pelayanan khususnya wanita adalah pembuatan sirup kalamansi," katanya. 

Dari lahan seluas kurang lebih 2.500 m2 milik balai, jeruk kalamansi sebagai bahan baku utama sirup selalu dipanen. Semenjak tahun 2015, sirup kalamansi diproduksi secara massal dan saat ini dalam satu hari bisa memproduksi kurang lebih 50 kilogram jeruk yang menghasilkan 60 botol ukuran 250 ml. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya