Kemenhub: Tol Laut Siap Kirim APD ke Pelosok Negeri

VIVA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap memaksimalkan peran tol laut, yang selama ini menjadi tumpuan logistik khususnya pada daerah 3TP (tertinggal, terpencil, terluar, dan Perbatasan). Sebab, tidak dipungkiri, di tengah pandemi virus corona Covid-19 terjadi kendala aksesibilitas.

Anggota DPR Minta Kemenhub Kaji Ulang Penurunan Kelas 17 Bandara Internasional

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, Capt Wisnu Handoko mengatakan, beberapa waktu lalu Kementerian Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan koordinasi dan meminta dukungan untuk pengiriman alat pelindung diri (APD) ke berbagai pelosok di Indonesia. Dan hal ini langsung direspons oleh Kemenhub.

"Tol laut bisa dimanfaatkan membantu distribusi barang di tengah pandemi virus. Bahkan, kami sudah menggratiskan distribusi APD ke Tahuna, Sulawesi Utara," kata Capt Wisnu dalam siaran pers, Senin 6 April 2020.

Bandara Internasional RI Dipangkas Jadi 17, InJourney Airports Sambut Positif

Ia menambahkan, untuk mendukung hal tersebut pihaknya juga telah menerbitkan surat ditujukan kepada Dirut PT Pelni, Dirut PT Djakarta Lloyd, Dirut ASDP Fery, Dirut PT Temas Tbk, Dirut PT Pelangi Tunggal Ika, dan Dirut PT Luas Line, untuk mendukung dan membantu pengiriman APD tersebut melalui tol laut dengan mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Menurut Wisnu, APD yang dapat diangkut adalah APD yang dibutuhkan dalam menangani Covid-19 yaitu Penutup kepala/nurse cap, Kacamata pelindung/safety goggle, Pelindung wajah dan masker (masker N95 dan masker surgical), Penutup telinga, Jas Lab/Apron/Coverall Suit, Sarung tangan, dan Pelindung kaki/pelindung sepatu (sepatu boots/safety shoes).

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

"Tol Laut siap dimaksimalkan untuk mengatasi arus logistik yang terhambat akibat pembatasan kapal penumpang yang masuk ke daerah tujuan," kata Wisnu. 

Dia mengungkapkan, tol laut saat ini melayani 26 trayek menggunakan 26 kapal dengan 99 pelabuhan singgah di seluruh Indonesia. 26 kapal yang digunakan untuk tol laut terdiri atas 14 kapal negara, 5 kapal milik Pelni, 5 kapal milik ASDP, dan 2 kapal swasta. Pola subsidi tol laut ini diberikan untuk tiga hal, yakni operasional kapal, kontainer dan muatan.

Sementara itu, Pengamat Kemaritiman dari ITS Surabaya, Raja Oloan Saut Gurning menambahkan, peranan program tol laut justru bisa dioptimalkan saat menghadapi pandemi virus korona. Di antara yang utama adalah untuk menekan timbulnya disparitas harga di daerah.

"Aktivitas tol laut harus mendapatkan dukungan dan kemudahan dari semua pihak karena mengingat pandemi ini dapat menimbulkan gangguan permintaan dan penawaran barang yang diangkut menggunakan tol laut," katanya. 

Dia juga mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini volume permintaan angkutan kargo menjadi lebih menurun drastis, karena kegiatan konsumsi mungkin yang menjadi utama baik di daerah tujuan atau asal. Sementara, kegiatan manufaktur menjadi menurun bahkan ada yang menghilang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya