Delapan Perawat RSUD Depok Mengundurkan Diri

Ilustrasi perawat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVAnews - Sebanyak delapan orang perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Jawa Barat, mengundurkan diri. Alasannya, mereka kecewa lantaran tuntutannya untuk diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tak dipenuhi.

7 Jurusan Kuliah yang Cocok Jika Kamu Bercita-cita Jadi PNS, Minat?

Hal itu pun diakui oleh Direktur Utama RSUD Kota Depok, dokter Devi Mayori pada awak media saat ditemui di Balai Kota Depok, Senin, 4 Mei 2020. Terkait hal itu, wanita yang akrab disapa Devi itu menuturkan pihaknya sempat berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), namun sayangnya mereka pun tak bisa mengambil keputusan.

“Kemarin mereka (perawat) menuntut jadi PNS. Kami sudah berkoordinasi dengan BKPSDM, karena penerimaan PNS kan dari pusat. Kami tidak bisa menjanjikan mereka jadi PNS,” katanya.

PNS Nabung Puluhan Tahun Cuman Dapet Rp 6 Juta, BP Tapera Beri Penjelasan

Devi mengakui ada delapan perawat yang telah mengundurkan diri namun itu semua tidak ada kaitannya dengan Covid-19. “Bukan karena Covid-19 ya, tapi karena status kepegawaian.”

Devi mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah keinginan sejumlah perawat tadi. Dan sebagai solusi untuk mengisi kekurangan tenaga medis, RSUD Depok telah mendapat bantuan dari sejumlah rumah sakit, salah satunya dari RS Permata.

BPK Ungkap Ada 124.960 Pensiunan ASN Belum Terima Pengembalian Dana Tapera

“Kami sudah koordinasi dengan organisasi profesi perawat ya, PPNI. Ternyata ada beberapa rumah sakit yang mengurangi jumlah pegawai, termasuk perawat. Jadi kami mendapat perawat dari beberapa rumah sakit ini, salah satunya dari RS Permata. Ya kami rekrut dari Permata.”

Meski demikian, Devi tak menampik jika pihaknya masih kekurangan tenaga medis, khususnya di bidang dokter spesialis. Kondisi ini semakin mendesak setelah RSUD Depok didaulat menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19.

“Kalau untuk perawat sih dengan bertambahnya yang dari RS Permata ini, sudah cukup.Tapi untuk spesialis masih ada kekurangan, khususnya penyakit dalam dan anak. Ini kami sedang upayakan, tapi kalau dioptimalkan yang ada masih bisa,” ujarnya.

Devi menambahkan sedangkan tambahan SDM yang sudah mulai masuk di antaranya adalah dokter spesialis penyakit paru dan anastesi. “Seperti paru, ada dua orang, anastesi sudah deal. Jadi kita rekrut dari luar yang bisa membantu.”

Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS.

Pemerintah Sudah Bayarkan Gaji ke-13 ASN hingga Pensiunan Rp 36,56 Triliun

Pemerintah sudah membayarkan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) baik TNI/Polri hingga pensiunan sebesar Rp 36,56 triliun.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2024