Badan Pesawat Cessna Hancur Lebur Menghantam Air di Danau Sentani

VIVA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mengumpulkan data terkait jatuhnya pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) teregistrasi K-100 PK MEC jenis Cessna Kodiak 100 di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. KNKT belum bisa memastikan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Bandara Internasional RI Dipangkas Jadi 17, InJourney Airports Sambut Positif

“Kami sekarang dalam proses pengumpulan data, dan kalau data sudah lengkap baru dilakukan pemeriksaan,” ujar Perwakilan KNKT Papua, Nobertus Tunyaan, Selasa, 12 Mei 2020.

Menurut Nobertus, saat ini pihaknya belum bisa melakukan apa-apa karena memang bangkai pesawat juga masih ada di dalam air lokasi jatuhnya pesawat.

Terbang ke Negara Asia Tenggara Lebih Hemat Pakai ASEAN Explorer Pass, Apa Itu?

Nobertus mengaku, bangkai pesawat yang jatuh ini recananya akan diangkat oleh tim MAF setelah mereka melakukan koordinasi agar KNKT bisa mengumpulkan data lebih banyak lagi.

“Mereka dalam waktu dekat akan mengangkat bangkai pesawat itu, sehigga kami bisa mengumpulkan data, tetapi sekarang mereka masih fokus urus jenazah pilot mulai dari persiapan penguburan dan sebagainya,”jelasnya.

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Pesawat MAF yang jatuh ini, kata Nobertus, dibuat pada tahun 2009 dan langsung beroperasi di Papua untuk melayani penerbangan ke wilayah pegunungan Papua.

“Kita belum bisa melihat penyebab jatuhnya pesawat. Sekarang yang terjadi itu akibat dari kecelakaan pesawat dengan adanya serpihan-serpihan badan pesawat. Sebab nya kan kita belum tau karena kita masih dalam penyelidikan,”tuturnya.

Lanjut dia, berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan, pesawat terbentur ke dalam air dengan kecepatan tinggi sehingga badan pesawat hancur.

Ketika ditanya berapa tim KNKT yang diturunkan untuk melakukan investigasi, kata Nobertus, seharusnya dari Jakarta yang datang, namun karena adanya pembatasan Covid-19, sehingga hanya perwakilan yang lakukan penyelidikan.

“Seharusnya tim KNKT dari Jakarta itu datang, tapi karena pembatasan Covid -19 maka saya sendiri yang tangani. Penyelidikan kita lakukan satu bulan setelah data terkumpul semua,”akunya.

Ia menambahkan, data yang dimiliki KNKT belum lengkap karena bangkai pesawat masih berada di lokasi, jika bangkai pesawat sudah diangkat kami bisa kumpulkan data lebih banyak lagi.

Sebelumnya pesawat milik Mission Aviation Fellowship jenis Kodiak 100 nomor registrasi K-100 PK-MEC dengan pilot Joice Lin jatuh di Danau Sentani sekitar pukul 06.27 WIT.

Pesawat jatuh setelah lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura mengangkut logistik dengan tujuan Mamit, Kabupaten Tolikara. Pesawat MAF warga Negara Amerika itu jatuh di Danau Sentani, Kampung Yoboi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya