Sumatera Selatan Klaim Siap New Normal Justru sejak Tiga Bulan Lalu

VIVA – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menanggapi bijak rencana pemerintah pusat untuk menerapkan new normal alias kehidupan normal yang baru di tengah pandemi wabah virus corona. Dia justru mengapresiasi terobosan Presiden Joko Widodo agar masyarakat tetap produktif dalam beraktivitas.

Hasto Sebut Banyak Pengurus PDIP Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

"Upaya penerapan kebijakan ini menjadi berita gembira bagi saya sebagai kepala daerah. Karena sejak pandemi virus corona (Covid-19) melanda selama tiga bulan terakhir, saya juga tengah berupaya mencari legal standing (dasar hukum) untuk memulai kembali kehidupan normal," katanya, Rabu, 27 Mei 2020.

Pemerintah, katanya, tentu saja tidak serta merta mengeluarkan kebijakan new normal di beberapa daerah. Sebab pemerintah sudah mencermati kasus Covid-19 secara nasional karena sebagian besar merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Para pemimpin, menurut Deru, harus memberikan motivasi sekalian pemahaman kepada masyarakat tentang pandemi Covid-19 sehingga masyarakat tidak takut secara berlebihan. Soalnya di sisi lain perekonomian tetap harus berjalan dan pembangunan tetap harus dilanjutkan.

Istilah berdamai atau berdampingan dengan Covid-19, sebagaimana diperkenalkan oleh Jokowi, menurut Deru, dapat diartikan secara luas, yakni masyarakat kembali ke penguatan imunitas dan disiplin dengan protokol kesehatan dalam beraktivitas.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Masyarakat juga harus tetap menjaga jarak untuk menghindari penularan saat beraktivitas seperti biasa. "Ini yang tidak bisa terabaikan. Jadi, selain jaga jarak, juga harus pakai masker. Inilah yang disebut normal baru. Istilah saya, inilah normal gaya baru," ujarnya.

Soal kesiapan Sumatera Selatan jika ditetapkan sebagai daerah yang harus menerapkan new normal, Deru mengaku sudah sangat siap. "Kita tidak mau tertinggal new normal ini, juga pertumbuhan ekonomi yang sudah baik sekarang. Makanya hal pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi yang masif," ujarnya.

Beberapa contoh new normal adalah aktivitas di pasar tradisional: meja pedagang dan pembeli bisa diatur sedemikian rupa. Dengan perhitungan pencegahan droplet mulai dari 1 meter sampai 1,5 meter.

Juga mulai melengkapi pedagang dengan sarung tangan dan lainnya sehingga kehidupan normal. Masyarakat memenuhi kebutuhan tetap berlangsung, tapi tetap tidak mengurangi produktivitas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya