Berakhir Damai, Sosok Polisi yang Aniaya Driver Taksi Online Misterius

Ilustrasi korban penganiayaan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kasus penganiayaan yang dilaporkan driver taksi online bernama William Barita Limbong (41) dilakukan oleh oknum Polisi perwira berpangkat Ajun Komisari Polisi (AKP) berujung damai. Meski keduanya telah bersalaman, namun sejak kasus ini meyeruak Polres Bogor tidak menyebutkan identitas profesi dan menyebut perwira tersebut sebagai terlapor. 

Santri di Lamongan Diduga Diikat dan Dibanting, Begini Faktanya

Penelurusan VIVAnews, indentitas polisi terduga penganiayaan yang mengakibatkan driver babak belur ini menyebar luas. Korban William, sempat menyimpan tangkap layar (screen shoot) percakapan nama. 

Dalam chat itu si pengemudi itu kesulitan mencari titik lokasi dan sempat cekcok dengan polisi tersebut. Terlihat nama si pemesan Noviar Anindhita. Juga beredar di pesan berantai sebuah tangkap layar identitas akun Facebook bernama Noviar Anindhita Machmud. Dalam foto itu terlihat pria muda berseragam polisi dengan pangkat AKP. Tersemat juga foto aktivitasnya, namun bet Bhayangkara itu tidak begitu jelas apakah Polda Metro Jaya atau Polda Jawa Barat.

Pj Gubernur Minta Polisi Usut Video Mirip Sekda Tapanuli Utara Diduga Mesum

Keganjilan juga terlihat di surat laporan koban pelapor ke Polres Bogor No. Pol : STPL/B/234/V/2020/ JBR/ RES BOGOR. 

Laporan tersebut ditandatangani Aiptu Supriaytno Kanit SPK I Polres Bogor. Namun dalam laporan itu, nama terlapor yakni Polisi berpangkat AKP tersebut tidak disebutkan dan hanya bertuliskan lidik. Akibat kejadian ini korban William mengalami luka pada pelipis atas, sebelah kanan, dahi kanan atas, tulang hidung dan tulang rusuk kanan. 

Warga Aceh Dianiaya hingga Telinga Putus Digunting gegara Utang

Namun polisi enggan menjawab saat dikonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Konfirmasi yang dilayangkan hanya dibalas keterangan perdamaian.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi, lewat keterangan tertulisnya melalui Bagian Humas hanya menjelaskan, bahwa kejadian di Jalan H Nawi, Kecamatan Parung pada Senin malam itu mengakibatkan korban seorang driver taksi online mengalami luka-luka pada wajah. Penyebabnya, karena adanya kesalahpahaman cekcok mulut hingga terjadinya penganiayaan. Namun penganiayaan  itu sudah ditempuh dengan jalur musyawarah dan mufakat.

"Hal ini dilakukan oleh para pihak mengingat momentum Idul Fitri yang tida bisa dilewatkan secara sia-sia. Alhamdulillah terkait kejadian tindak pidana penganiayaan di Parung tersebut setelah kami lakukan upaya penyelidikan, para pihak mendapatkan jalan yang lebih baik melalui musyawarah mufakat", kata Benny.

Benny mengatakan, untuk proses penyelidikan lanjutan terkait permasalahan ini untuk sementara dihentikan. Pengentian ini karena para pihak melakukan langkah musyawarah mufakat, dan terlapor terhadap sudah  meminta maaf dan korban pelapor sudah mengajukan permohonan pencabutan laporannya. 

"Pada sore ini atas kesepakatan atas keduabelah pihak, dan disaksikan kepolisian satreskrim  polres Bogor, bersepakat untuk penyelesaian secara kekeluargaan, khususnya baik pelapor, memberikan maaf dan terlapor juga memohon maaf secara pribadi terkait perbuatanya terkait pengaduan yang kita terima," kata Benny.

Benny berharap, kejadian ini menjadi pelajaran untuk terlapor, agar tidak terulang dan ini pembelajaran yang pertama dan terakhir. 

"Ke depan kita tindak lanjuti sesuai dengan SOP di mana yang bersangkutan akan ada kesepakatan bersama, untuk saling memaafkan dan diselesaikan secara kekeluargaan, dan nanti setelah ini ada dari ke dua belah pihak melakukan mediasi untuk ke depannya tidak ada permasalahan di kemudian hari," pungkas Benny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya