Kelonggaran PSBB Tangerang Raya untuk Rumah Ibadah, Mal Tunggu Jakarta

VIVA – Perberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan) kembali diperpanjang. Meski demikian, perpanjangan PSBB kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena disertai kelonggaran pembukaan rumah ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Menurut Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar kelonggaran PSBB diberikan untuk tempat ibadah, seperti masjid dan tempat ibadah lainnya. Dimana, dalam PSBB kali ini, tempat ibadah akan dibuka kembali, tapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Kami sudah membahas dan mendiskusikan untuk penggunaan rumah-rumah ibadah yang ada di Kabupaten Tangerang, yang mana secara bertahap terlebih dahulu masjid dan sarana ibadah lain dibuka selama perpanjangan PSBB," katanya, Minggu, 31 Mei 2020.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Walaupun diakuinya, selama PSBB pun, banyak masjid, musala ataupun sarana ibadah lainnya yang tetap buka.
"Makanya untuk PSBB dengan kelonggaran ini, akhirnya kita sepakat untuk membuka sarana ibadah, tapi diikuti dengan standar protokol kesehatan coronavirus maka akan kami izinkan," ujarnya.

Begitu juga dengan kegiatan kegiatan beribadah di Gereja, Pura, maupun di Klenteng dan sarana ibadah lainnya, yang akan dibuka dengan protokol kesehatan.

Resmikan Masjidnya di Uganda, Ivan Gunawan Potong Sapi hingga Bagi-bagi Hijab, THR dan Alquran

Sementara, untuk mal dan pusat perbelanjaan di luar supermarket sembako, hingga saat ini belum bisa beroperasi, karena pemerintah Tangerang harus menyesuaikan kondisi dengan DKI Jakarta.

"Mal atau pusat perbelanjaan kita masih tunggu DKI Jakarta, jangan sampai Banten buka lebih dulu daripada Jakarta, karena dikhawatirkan masyarakat Jakarta malah belanja ke wilayah Banten terutama wilayah Tangerang Raya dan ini dikhawatirkan terjadi penularan di sana," ungkapnya.

Begitu juga dengan sekolah-sekolah, pihaknya masih harus melihat hasil kajian pihak berkompeten karena khawatir dengan dibukanya sekolah justru menjadi tempat penularan baru corona. Hingga saat ini, sekolah di Tangerang Raya masih ditutup dan siswa belajar dengan metode pembelajaran jarak jauh melalui online.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya