Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Tak Dapat Uang Kompensasi

Petugas menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Uji klinis vaksin COVID-19 telah memasuki tahap ketiga. Pada uji coba perdana yang digelar Selasa, 11 Agustus 2020, sebanyak 19 relawan telah disuntik vaksin yang kemudian akan menjalani penyuntikan vaksin kedua 14 hari kemudian.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Salah satu relawan dalam uji coba vaksin ini adalah seorang ibu rumah tangga bernama Yuana Ramdhoniah. Dia mengaku berani dan termotivasi untuk mengajukan diri sebagai relawan uji coba vaksin lantaran ingin pandemi ini segera berakhir.

"Ini kan sudah uji klinis tahap satu dan dua sebenarnya. Kenapa saya berani untuk mengajukan diri menjadi relawan karena memang di tahap ketiga ini sudah dinyatakan aman," kata Yuana dalam wawancara di acara Apa Kabar Indonesia tvOne, Rabu, 12 Agustus 2020.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Baca juga: Vaksin COVID-19 Belum Disertifikasi Halal, Apa Efeknya Bagi Relawan?

Yuana mengungkapkan, ia mengetahui program ini setelah mendengar dari pemberitaan bahwa dibutuhkan sekitar 1.620 relawan untuk uji coba vaksin tersebut. Setelah itu dia diajak oleh keluarganya sehingga dia bersama adik dan kakaknya ikut dalam uji coba vaksin COVID-19.

Ketika ditanya apakah ia dan relawan diberikan uang kompensasi dari pemerintah selama uji coba vaksin ini, Yuana mengaku dia hanya diberikan jaminan kesehatan dari pihak peneliti.

Hashim Tugaskan Laskar Prabowo 08 Konsisten Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

"Kalau kompensasi sama sekali enggak didapatkan ya karena memang kompensasi yang ada hanya jaminan kesehatan yang benar-benar diberikan pihak peneliti. Mengenai uji klinis ini juga setahu saya relawan masih kurang, ayo deh masyarakat supaya terpenuhi kuota kita ramai-ramai buat beresin COVID ini," ujarnya.

Sementara itu, Corporate Secretary Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, pihaknya tetap memantau kesehatan para relawan yang melakukan uji vaksin COVID-19. Pemantauan dilakukan sampai penelitian mengenai vaksin COVID-19 selesai dilakukan.

“Memang sukarelawan atau relawan tidak mendapatkan bayaran namanya juga relawan tapi ada jaminan kesehatan dan terus dipantau. Rumah Sakit juga 24 jam bila terjadi sesuatu sudah ada rujukannya harus kemana,” ujarnya.

Hingga kini sebanyak 1.115 orang sudah terdata menjadi relawan uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 Sinovac Tiongkok.

Juru Bicara Uji Vaksin Sinovac Rodman Tarigan menjelaskan, relawan uji klinis ini dipastikan berdomisili di Bandung Raya untuk kemudahan pemantauan jika menunjukkan gejala.

Sebanyak 1.620 orang dibutuhkan sebagai relawan uji coba suntik vaksin Sinovac dari Tiongkok, untuk penanganan pandemi virus Corona atau COVID-19 di Indonesia. Bio Farma mempercayakan lembaga yang bertanggung jawab dalam uji klinis fase tiga ini yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya