Kapolda Papua: Pembunuh Staf KPU Yahukimo Pecatan Aparat Keamanan

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengungkapkan pelaku pembunuhan terhadap staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo, Henry Jonviski adalah pecatan aparat keamanan. Dia menjelaskan pelaku adalah pecatan aparat terlibat kasus penjualan amunisi.

DKPP Ungkap Laporan Pelanggaran Pemilu 2024 Terbanyak dari Provinsi Papua

“Saya perlu tegaskan pelaku pembunuhan staf KPU Yahukimo ini sudah terindentifikasi seorang pecatan aparat keamanan karena terlibat kasus penjualan amunisi pada 2018 di Mimika. Dia membunuh karena sakit hati dan dipecat dari satuan,” kata Paulus kepada wartawan di Mapolda Papua, Selasa 25 Agustus 2020.

Baca Juga: Sadis, Staf KPU Yahukimo Ditikam di Punggung dan Leher Pakai Sangkur
 
Paulus menjelaskan, pelaku setelah dipecat sudah menjalani diproses pidana. Namun, tak sepenuhnya berjalan karena kabur dari tahanan. Kemudian, pelaku melakukan kekerasan di Yahukimo.   

2 Juta Hektare Lahan di Merauke Bakal Jadi Kebun Tebu, Bahlil: Masa Impor Gula Terus

“Perbuatan yang dilakukannya sudah mengagetkan kita semua. Apalagi terhadap seorang penyelenggara pilkada yang memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Yahukimo,” jelas Kapolda.

Menurutnya, saat ini aparat masih memburu pelaku. Ia meminta  masyarakat Yahukimo yang mengetahui agar melaporkan keberadaan pelaku.

Asyik Pesta Miras dan Ganja, 5 Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi

“Saya mengimbau kepada tokoh masyarakat Yahukimo bantu kami. Bila ada informasi tentang keberadaan pelaku, laporkan kepada polisi atau penyidik kami yang ada di sana untuk sama-sama kita mengungkap guna mempertanggung jawabkan perbuatan melawan hukumnya," ujar Paulus.

Pun, ia menambahkan belum lama ini terjadi kembali pembunuhan yang sadis di Yahukimo. Maka, daerah tersebut mendapat perhatian serius dari Polda Papua, terutama Polres setempat.

“Modus pembunuhan warga sipil hampir sama dengan staf KPU ini, yang mana korban dipanah dan dianiaya. Jadi, saya juga akan berangkat ke sana menyelesaikan masalah itu,” tutur Paulus. (ren) 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya