Mau Jadi Pengganti Risma, Eri Cahyadi Digembleng Pemikiran Bung Karno

Eri Cahyadi mengikuti sekolah calon kepala daerah secara virtual oleh DPP PDIP.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Bakal calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengikuti sekolah calon kepala daerah yang digelar DPP PDI Perjuangan sejak Minggu hingga Selasa, 13-15 September 2020. Salah satu materi yang disajikan adalah tentang ideologi Pancasila hingga berbagai perspektif pemikiran Presiden pertama RI, Sukarno.

Pemilih Milenial Bisa Makan Gratis di Kafe-Resto Surabaya Usai Nyoblos, Ini Syaratnya

Berpasangan dengan Armudji, Eri maju di Pemilihan Kepala Daerah Surabaya diusung oleh PDIP. Setelah menerima rekomendasi, ia lantas mundur dari statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Tak lama kemudian ia bergabung sebagai anggota PDIP, mengikuti jejak mentornya di birokrasi, Tri Rismaharini alias Risma. 

Geger Kenakan Rompi Biru Identik Prabowo-Gibran, Ini Klarifikasi Walkot Surabaya Eri Cahyadi

Eri mengatakan, materi-materi yang bersifat ideologis semakin melengkapi bekal teknokrasi yang telah dipunyainya selama belasan tahun berkiprah di Pemkot Surabaya.

"Kukuhnya ideologi berpadu dengan pengalaman strategis dan teknis yang telah kami lalui tentang tata kota, drainase, arsitektur, kota masa depan, hingga tata pemerintahan yang baik. Insya Allah semuanya menjadi bekal ketika memimpin Surabaya,” ujarnya. 

Pelanggaran Netralitas ASN Diprediksi Naik 5 Kali Lipat di Pemilu 2024

Baca juga: Alasan Kenapa Jenazah COVID-19 Harus Dibungkus Plastik

Berbagai materi dan penguatan ideologi serta pemikiran Bung Karno, lanjut Eri, mengingatkannya kepada berbagai program kerakyatan Wali Kota Tri Rismaharini. Banyak program kerakyatan di Surabaya yang terinspirasi pemikiran Bung Karno dalam menempatkan kemandirian rakyat sebagai tujuan utama kebijakan politik negara.

“Makanya di tengah kemajuan pesat Surabaya, wong cilik selalu diperhatikan. Ada program membagikan makanan bergizi gratis tiap hari ke puluhan ribu warga, fasilitasi usaha rakyat hingga ekspor, ruang publik yang gratis diakses warga untuk rekreasi, hingga penataan kampung,” kata Eri.

Secara khusus, Eri mengingat program pemberdayaan dan penataan kampung yang terus digeber Risma. Dalam program pemberdayaan dan penataan kampung, Eri termasuk salah seorang pelopor dan penggeraknya.

Menurutnya, Surabaya dari hari ke hari terus maju dan modern. Namun, Risma kukuh bahwa modernisasi jangan menghilangkan kampung. Untuk itu, kampung-kampung terus diberdayakan, ditata, dari sisi kebersihan hingga kemandirian ekonominya.

"Program-program yang baik dari Bu Risma akan diteruskan, ditingkatkan, diberi sentuhan inovasi sesuai tantangan zaman. Kami gotong royong wujudkan Surabaya kota berkelas dunia yang manusiawi dan menyejahterakan warganya,” tutur Eri. 

Di Pilkada Surabaya, Eri-Armudji bakal berhadapan dengan bakal pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman. Latar belakang keduanya perpaduan jenderal polisi dan profesional. Machfud-Mujiaman diusung koalisi delapan partai politik yang memiliki kursi di parlemen, yaitu Nasdem, PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan PKS. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya