Perilaku Masyarakat Kunci Meningkatnya Kesembuhan Pasien COVID-19

Sejumlah pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh melambaikan tangan dan menyampaikan terima kasih kepada para perawat dan dokter setelah diijinkan pulang ke rumah di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTT di Kupang Senin (8/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA – Peningkatan jumlah pasien positif COVID-19 sembuh di Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama dari tiga provinsi terbesar bersama Sulawesi Selatan dan Jawa Barat. 

Fakta-fakta Doni Monardo Pernah Jadi Ketua Satgas COVID-19

Jumlah pasien sembuh terbanyak harian per 30 September 2020 dengan 1.456 kasus dan kumulatifnya mencapai 60.231 kasus. Sementara jumlah total pasien sembuh secara nasional kini mencapai 214.947 kasus. Pasien sembuh bertambah lagi sebanyak 4.510 kasus. 

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti, MKM mengatakan, peningkatan pasien sembuh ini berkat kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam menerapkan perubahan perilaku masyarakat terkait memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.

Kursus Senyum Dibuka, Biayanya Rp800 Ribu per Jam

"Tingkat kesembuhan tadi itu partisipasi masyarakat yang perlu dijaga tetap sehat," ujar dr. Widyastuti melalui aplikasi zoom dalam talkshow bertema "Update Kesembuhan COVID-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) Gedung BNPB Jakarta, Kamis, 1 Oktober 2020.

Baca juga: Kapan Kasus COVID-19 di Indonesia Menurun, Ini Jawaban Satgas

Update COVID-19 Nasional 10 Februari 2023: Sembuh Tambah 275, Positif 239 Orang

Widyastuti menyatakan pemerintah DKI juga menyiapkan tiga wisma untuk menampung pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau OTG. Selain itu pihaknya bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuka tiga hotel di Jakarta yang juga khusus pasien OTG. 

"Tapi kita tidak ingin ada yang sakit lagi. Satu sisi tempatnya disiapkan, tapi perubahan perilaku tetap kita tekankan," ujarnya. 

Widyastuti menekankan pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan swasta tentang manajemen pasien. Rumah sakit yang menjadi tempat pasien dapat pembekalan khusus, termasuk psikososial. Ia menyebut pandemi ini relatif baru sehingga psikososial harus di kedepankan.

“Yang sakit yakin cepat sembuh dan keluarga ikut menjaga kondisi lingkungan, termasuk tenaga kesehatan untuk jaminan sosial," ujarnya. 

Koordinator Operasional RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Kolonel CKM dr. Stephanus Dony mengatakan, seminggu ini ada penurunan walau belum signifikan. Pasien yang datang lebih banyak dari pasien dipulangkan dengan gejala ringan dan sedang. Secara kumulatif ada 13 ribu lebih sudah sembuh dan 10 ribu lebih di atas 70 persen.

“Ini sangat berpengaruh dari pola perilaku yang diberikan," ujarnya. 

Terkait dengan Tower 8 Flat Isolasi Mandiri dokter yang bertugas sebagai Kepala Kesehatan Kodam Jaya menyebutkan sesuai keputusan pengelolaan yang semula menyatu dengan RS Darurat COVID-19 diputuskan terpisah. Tower 8 menyatu dengan manajemen hotel yang disiapkan untuk OTG. 

"Perencanaan awal Tower 8 jadi satu tapi kita mengikuti kebijakan. Tapi apa pun itu kita sama-sama bekerja untuk penanganan COVID-19," ujarnya.

Mencegah penularan Covid-19 juga bisa dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat. Selain selalu memakai masker, Satgas Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak atau menghindari kerumuman.

#SatgasCovid19 #IngatPesanIbu #PakaiMasker #CuciTanganPakaiSabun #JagaJarak #HindariKerumunan (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya